Mahasiswa Ungkap Motif Dibalik Dugaan Gratifikasi Umroh Bareng

ilustrasi gratifikasi
Ilustrasi: freepik
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES – Dugaan gratifikasi dalam acara umroh bareng sejumlah pejabat Pemkab Cianjur, politisi juga tim suskes yang berangkat pada Kamis (28/9/2023) lalu terus bergulir.

Ketua Himpunan Mahasiswa Tjianjur (Himat) Edwin Nursalam menduga, motif umroh bareng kurang lebih 127 orang yang dibiayai oleh salah satu pengusaha berinisial DKJ alias AD tersebut adalah bentuk ucapan ‘terima kasih.’

Acara Umroh Bareng Berujung Laporan Dugaan Gratifikasi

Edwin mengungkapkan, dirinya menerima informasi jika DKJ terjun dibisnis jual beli lahan dan pengurusan tukar guling (ruislag) salah satunya terkait proyek pembangkit energi di wilayah Jawa Timur.

Baca Juga:Disdikpora Sebut SMP di Kabupaten Cianjur Kekurangan Guru Pegawai NegeriAcara Umroh Bareng Berujung Laporan Dugaan Gratifikasi

“DKJ ini pengusaha jual beli lahan bahkan tukar guling. Bos pembebasan lahan di Cidaun dan Sukanagara. Jadi proyek PLTU di Jawa Timur digantinya (lahan) di Cianjur,” kata dia.

Disdikpora Sebut SMP di Kabupaten Cianjur Kekurangan Guru Pegawai Negeri

“Jadi kalau keluarkan dana Rp3 miliar untuk umroh bareng mah, enggak ada berapa persennya. Kita juga sudah sampaikan dugaan-dugaan tersebut ke Polres Cianjur saat laporkan dugaan gratifikasi pada umroh bareng ini,” ujarnya.

Dirinya juga menyinggung soal beberapa orang dalam daftar umroh bareng yang urung berngkat, salah satunya Bupati Cianjur Herman Suherman.

“Ya Bupati Cianjur Herman Suherman dan beberapa politisi tidak jadi berangkat karena sudah terlanjur ramai diperbincangkan. Coba kalau tidak ramai, ya bisa jadi berangkat (umroh bareng),” sambungnya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman pun sempat menanggapi ramainya pemberitaan soal dugaan gratifikasi umroh bareng di akun sosial pribadi miliknya pada Jumat (29/9/2023).

“Saya ingin mengkalrifikasi bahwa saya dan para pejabat tidak berangkat umroh. Jauh-jauh hari saya sudah menyatakan saya tidak akan berangkat dan akan fokus pada pekerjaan terutama penanganan bencana alam juga dan banyak kegiatan proyek yang alami keterlambatan,” ujar Herman.

0 Komentar