Demokrat Kena Prank
SBY mengaku sebelumnya sudah pernah diperingatkan oleh beberapa kolega baik dalam maupun diluar kalangan Partai Demokrat soal ‘keputusan gelap’ tersebut.
“Teman saya bertanya, apakah saya benar-benar percaya pada orang-orang itu? Saya menjawab dengan prasangka yang baik kalau saya percaya. Teman saya mengatakan, silakan saja dilihat nanti, yang penting saya sudah mengingatkan,” kata SBY.
SBY pun mengatakan, pada Jumat (25/8/2023) yang lalu, di tempat yang sama, Anies Baswedan yang disaksikan Tim 8 Koalisi Perubahan berjanji, pada awal September 2023 akan mendeklarasikan Koalisi Perubahan, berikut capres dan cawapres yang telah diputuskan ke publik.
Baca Juga:Ribuan Baliho Bergambar Anies Dibongkar dan DiturunkanDampak Gempa, Sejumlah Siswa dari 3 Sekolah Masih Belajar di Tenda
Soal Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi, Primbon Jawa: Dimudahkan Urusan
Akibatnya, SBY banyak menerima respons dari para kader se-Indonesia yang kebanyakan bentuk kekecewaan terhadap apa yang dilakukan capres Anies Baswedan.
“Ada dua yang menarik bagi saya, kurang lebih seperti ini, ‘aku tahu politik itu memang banyak akalnya, tapi tak ku sangka seburuk ini, korbannya AHY dan Demokrat’, ada juga yang menyebut kalau Demokrat kena prank,” kata SBY.
Tak Buru-buru Mengambil Langkah
SBY mengatakan pada para kader dan pengurus Partai Demokrat untuk tidak mengambil keputusan dalam waktu dekat, soal kemana Partai Demokrat akan berlabuh atau mendukung satu pasangan capres-cawapres.
“Belum saatnya, alasannya saya ini 30 tahun menjadi prajurit, saat dalam tekanan yang sangat berat, sangat emosional, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, karena bisa saja salah. Setelah bisa berpikir dengan jernih, baru ambil keputusan yang rasional sehingga keputusannya tepat,” kata SBY.
Namun, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Partai Demokrat akan mengambil sikap dan pilihannya.