CIANJUREKSPRES – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau RK mengungkapkan bahwa rencana pembangunan Jalur Puncak 2 telah menjadi proyek nasional.
Jalur ini akan menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Cianjur dan harapannya dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jalan Raya Puncak.
Ridwan Kamil Menyatakan Kabar Baik Tentang Tol Puncak
Ridwan Kamil menyampaikan Tol Puncak setelah mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Lido Bogor pada tanggal 31 Maret 2023.
Baca Juga:Intip Bocoran Spesifikasi dan Harga Motor Honda Street TerbaruPerayaan Berbagai Negara Sambut Tahun Baru Islam
“Ada berita baik, jalur Puncak 2 itu sudah diangkat sebagai proyek nasional,” ujar dia
RK juga menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan perhitungan nilai investasi dan mencari investor terkait pembangunan Jalur Puncak 2.
Proses tersebut melibatkan kajian yang matang untuk memastikan jalur ini dapat terealisasikan dengan baik.
Rencananya, Jalur Puncak 2 akan dibangun sepanjang 62,8 kilometer, dengan 48,7 kilometer berada di wilayah Kabupaten Bogor dan sisanya sepanjang 18,5 kilometer berada di wilayah Kabupaten Cianjur.
Jalur ini akan melalui kawasan Sentul-Babakan Madang-Hambalang-Sukamakmur Kabupaten Bogor, serta Pacet-Cipanas Kabupaten Cianjur.
Tanggapan Bupati Cianjur
Dalam konteks ini, Bupati Cianjur Herman Suherman memberikan apresiasi terhadap rencana pembangunan Jalur Puncak 2 dan menyatakan dukungannya.
“Saya apresiasi, namun ini kan baru ide dan saran masyarakat warga Cianjur dan sekitarnya dalam rangka mengantisipasi kemacetan,” ujar dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (18/7/23) di SMPN 4 Cianjur.
Baca Juga:Pandangan Islam Mengenai Satu Suro, Tradisi Keramat JawaMengenal Tradisi Satu Suro, Budaya yang Dianggap Keramat
Ia menjelaskan bahwa pembangunan jalan tol tidaklah mudah dan melibatkan banyak kajian teknis, amdal, dan sosial lainnya.
“Tetapi yang namanya jalan tol itu kan tidak mudah banyak kajian-kajian yang harus dilakukan, kajian teknisnya, amdalnya, dan sosialnya,” ujar dia.
Beliau juga menekankan bahwa pembangunan jalan tol di daerah Cianjur agak terlambat karena biayanya yang tinggi. Namun, ia berharap rencana ini dapat terealisasikan dengan cepat mengikuti fase-fase yang telah ditentukan.
” Di kita itu kenapa pebuatan jalan tol agak telat, karena biayanya sangat mahal. Beda daerah yang masih belum padat warganya dan tanahnya masih murah, mungkin di daerah lain 10 km dikita hanya dapat 1 km.