CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Sejumlah kucing liar dan peliharaan di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, mati mendadak. Sebelum ditemukan mati, kucing-kucing itu terlihat lemas dan tidak agresif bahkan cenderung lebih banyak diam di tempat yang lebih sejuk.
Rizki Risandi (29), seorang pemilik kucing di komplek Prima Nusantara Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, mengaku sudah tiga ekor kucing miliknya mati mendadak.
“Satu ekor induknya dan dua ekor anak kucing mati. Tiba-tiba saja, awalnya kucing-kucing ini terlihat lemas dan tidak agresif yang biasanya lari-lari, beberapa waktu sebelum ditemukan mati justru lebih banyak diam di tempat yang sejuk,” kata Rizki kepada wartawan di Cianjur, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga:Antisipasi Dini Gempa Bumi, Warga Harus Menyiapkan Tempat EvakuasiRatusan Aset RSUD Sayang Diduga Raib Pasca Renovasi Ruangan
Untuk mengantisipasi kematian serupa, kata Rizki, dia telah membawa kucing lain miliknya ke klinik hewan untuk mendapatkan asupan vitamin dan vaksin.
“Keterangan dari dokter hewan sih, katanya akibat virus. Kucing-kucing lain, saya lakukan vaksin dan pemberian vitamin agar tidak mati mendadak,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus ke kucing lainnya, lanjut Rizki, kucing-kucing yang mati mendadak dikubur di lokasi yang jauh dari pemukiman.
“Sudah dikubur langsung, karena takut menyebar ke kucing lain juga. Untuk sementara, kucing-kucing lainnya saya tempatkan di kandang agar tidak berkeliaran di luar rumah,” ujarnya.
Petugas Medik Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Kharisudin, mengaku belum menerima laporan kucing yang mati mendadak.
“Banyak faktor, bisa diakibatkan virus atau keracunan. Tapi jika mati keracunan, cirinya keluar busa pada mulut kucing dan badannya membiru. Sampai saat ini belum ada laporan terkait kejadian tersebut,” jelas Kharisudin.
Kharisudin memastikan jika memang kematian kucing-kucing itu diakibatkan virus, namun tidak akan berbahaya pada manusia.
Baca Juga:Survei IPO: Prabowo Subianto Posisi Teratas Ungguli Anies Baswedan dan Ganjar PranowoKorupsi Bansos Beras Diduga Mencapai Ratusan Miliar
“Biasanya virus Panleukoponia, dan tidak berbahaya pada manusia. Kita akan lakukan pengawasan, untuk mencegah penyebaran jika memang diakibatkan karena virus,” pungkasnya.(daz)