CIANJUREKSPRES- Kuda Kosong merupakan salah satu warisan budaya Kabupaten Cianjur yang masih lestari hingga saat ini. Biasanya dalam perayaan Hari Jadi Cianjur masyarakat akan disuguhkan dengan helaran pawai kuda kosong.
Sebab, sebagai kekayaan budaya yang syarat akan makna dan sejarah, kuda kosong menjadi magnet utama dalam penyelengaraan helaran budaya Cianjur.
Dalam pawai Kuda Kosong, seekor kuda yang telah diberi penutup badan, aksesori, dan hiasan bunga, diarak bersama pengawal bertombak lengkap, pembawa payung kebesaran, umbul-umbul, dan dupa.
Baca Juga:Wajib Tahu! Daftar Bupati Cianjur dari Masa ke MasaDownload Livery Truck Canter Bussid 2023 untuk Android, Gratis!
Kuda tersebut sengaja dikosongkan tanpa penumpang, karena konon Kuda Kosong ditunggangi oleh Eyang Suryakencana yang tidak kasat mata.
Meski kuda kosong dianggap memiliki kisah mistis, namun ternyata erat kaitannya dengan sejarah awal berdirinya Cianjur.
Lantas bagaiamana sejarah kuda kosong?
Sejarah Kuda Kosong
Budayawan sekaligus sejarawan Cianjur, Luki Muharam, menjelaskan kebudayaan kuda kosong berlatar dari peristiwa diplomasi Cianjur dengan Mataram.
Diplomasi itu berbuah pengakuan Mataram jika Cianjur bukan sebagai negeri taklukan tapi sahabat. Bahkan Cianjur mendapat hadiah, yaitu salah satunya kuda balap dengan perawakan tinggi besar.
Selama sebulan perjalanan dari Mataram ke Cianjur, kuda yang gagah itu tidak ditunggangi, sebab kuda itu merupakan hadiah untuk Bupati Cianjur kedua.
Setibanya para utusan ke Cianjur, dalem beserta jajaran menyambut kedatangan mereka. Berbagai benda amanat dari Raja Mataram diterima dalem, kemudian mereka membawa kuda gagah hadiah dari Raja Mataram ke pendopo Cianjur.
Setelah peristiwa tersebut, tersiarlah pada seluruh rakyat Cianjur. Bahwa, Cianjur telah terbebas dari wajib upeti kepada Mataram, dan juga mendapatkan hadiah seekor Kuda besar yang gagah. Hal ini membuat masyarakat Cianjur penasraan pada sosok kuda pemberian Raja Mataram tersebut.
Baca Juga:Gratis! Download Logo Hari Jadi Cianjur 2023 Tinggal Klik DisiniHore! Sambut Hari Jadi Cianjur, Alun-Alun Cianjur Kembali Buka
Dalem atau Bupati Cianjur membuat kebijakan untuk memamerkan kuda hadiah tersebut pada Masyarakat, sebelumnya kuda tersebut di rias lalu di arak mengitari jalan raya Cianjur.
Hingga akhirnya kebudayaan tersebut terkenal dengan Kuda Kosong lantaran saat pengarakan kuda tersebut tidak ditunggangi.
“Jadi dari sejarah awalnya tidak ditunggangi ktu karena Raden Arya Kidul dan Raden Arya Cikondang menghormati kakaknya, sehingga tidak berani menunggangi kuda itu dari Mataram ke Cianjur,” ujar Luki, Minggu (21/8/2022).