Menurutnya alat-alat tersebut berfungsi untuk mencetak, sedangkan desain dan kertasnya disiapkan oleh para pelaku UMKM.
“Sementara alatnya hanya untuk cetak kemasan saja. Ke depannya akan disiapkan desainer kemasan dan bahan baku kemasannya juga,” kata dia.
Herman menjelaskan jika kemasan produk memang sangat penting untuk produk, karena dengan kemasan, bisa membuat produk terlihat menarik.
Baca Juga:Kunker ke Bandung, Presiden Jokowi Ngopi di Park CikutraRidwan Kamil: Tol Cisumdawu Jadi Pintu Baru ke Kawasan Rebana
“Contohnya, produk moci dari salah satu pelaku UMKM di Cianjur. Pemasarannya sudah sangat luas, di seluruh Indonesia. Bukan hanya karena mocinya yang enak tapi kemasannya yang bagus dan unik. Makanya kemasan ini sangat penting untuk produk UMKM,” tuturnya.
Di sisi lain, Herman menyebut Pemkab Cianjur, akan melakukan Pemberdayaan terhadap para pelaku UMKM. Bahkan sudah ditargetkan ada 10.000 UMKM di berbagai sektor ekonomi yang akan dibimbing untuk naik kelas.
“Pembinaannya tergantung dalam kebutuhan, mulai dari pelatihan, akses permodalan, peningkatan kelas UMKM, pendampingan administrasi, kemudahan perizinan, penguatan kelembagaan dan pengembangan usaha,” kata dia.
Dia mengklaim dalam tiga tahun jumlah UMKM yang dibina sudah melebihi target, bahkan sudah tercatat ada 18.698 UMKM yang mengikuti pembinaan tersebut.
“Kita akan upayakan supaya UMKM di Kabupaten Cianjur terus berkembang dan memiliki peran penting dalam rangka peningkatan perekonomian daerah,” pungkasnya.