Julukan Cianjur Kota Santri, Simak Sejarah Singkatnya!

Ngaos Cianjur
Doc : Ngaos Cianjur
0 Komentar

  • Universitas Al-Falah, yang terletak di desa Cisongkang, Kabupaten Cianjur. Universitas ini berdirikan pada tahun 1998 oleh Dr. Abdurrahman Wahid, mantan presiden Indonesia. Ada tujuh fakultas di bawah Universitas Al-Falah: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sekolah Kajian dan Penelitian Pascasarjana (SKPGR) dan Departemen Studi dan Penelitian Pascasarjana (DPSKIP).
  • Sekolah Darul Hikmah adalah salah satu pondok pesantren di Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1981. Sekolah ini menyediakan pendidikan agama untuk semua tingkatan dari TK hingga SMA, termasuk program tingkat pra-universitas seperti Diploma Ibtidaiyah atau SMA Ibtidaiyah serta Program Pascasarjana Program Magister; yaitu Program Magister MQA Program Magister Manajemen Pengembangan Organisasi Pondok Pesantren – tingkat II/III atau STAMIS II/III Org PPDI Jengka Informatika Islamiyah Santri di Kecamatan Cisarua Kabupaten Purwakarta Jawa Barat

Kesimpulan

Hal ini juga berkaitan dengan pilar budaya cianjur yaitu Ngaos. Ngaos adalah  tradisi  mengaji  yang  mewarnai  suasana  dan nuansa  Cianjur dengan  masyarakat  yang lekat dengan  keberagamaan.

Citra sebagai  daerah  agamis ini konon  sudah  terintis  sejak Cianjur  lahir sekitar  tahun  1677 di mana wilayah  Cianjur  ini dibangun  oleh para ulama  dan santri tempo  dulu yang  gencar  mengembangkan syiar  Islam.

ltulah  sebabnya  Cianjur juga  sempat  mendapat  julukan gudang santri  dan kyai sehingga  mendapat  julukan  KOTA SANTRI. Bila di tengok  sekilas  sejarah  perjuangan  di tatar  Cianjur jauh  sebelum  masa perang  kemerdekaan,   bahwa  kekuatan-kekuatan perjuangan  kemerdekaan  pada masa itu tumbuh  dan bergolak  pula di pondok-pondok   pesantren.

Baca Juga:Budaya Mamaos Cianjuran, Syiar Dalam Lantunan IndahFilosopi Tiga Pilar Budaya Cianjur yang Penuh Makna

Banyak  pejuang-pejuang   yang  meminta restu para kyai sebelum  berangkat  ke medan  perang.  Mereka  baru merasakan lengkap  dan percaya  diri berangkat  ke medan juang  setelah  mendapat  restu para kyai.

0 Komentar