Filosopi Tiga Pilar Budaya Cianjur yang Penuh Makna

Cianjur
Doc : Cianjur
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Tanggal 12 Juli 2023 merupakan Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-346. Cianjur adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Kecamatan Cianjur .

Cianjur yang terkenal dengan makanan khasnya yakni tauco dan punya banyak spot wisata yang terpopuler adalah Kebun Raya Cibodas, punya tiga filosofi yang sangat terkenal yakni ngaos, mamaos, dan maenpo.

Ngaos

Ngaos adalah tradisi mengaji yang mewarnai suasana dan nuansa Cianjur dengan masyarakat yang lekat dengan keberagamaan.

Baca Juga:Review Livery Bussid Truck Canter Anti Gosip yang Memikat!Cara Membuat Mod Livery Bussid Jernih, Kamu Harus Coba!

Citra sebagai daerah agamais ini konon sudah terintis sejak Cianjur lahir sekitar tahun 1677 di mana wilayah Cianjur ini dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam.

Itulah sebabnya Cianjur juga sempat mendapat julukan gudang santri dan kiai sehingga mendapat julukan “kota santri”.

BACA JUGA :

Hore! Sambut Hari Jadi Cianjur, Alun-Alun Cianjur Kembali Buka

Bila tengok sekilas sejarah perjuangan di tatar Cianjur jauh sebelum masa perang kemerdekaan bahwa kekuatan-kekuatan perjuangan kemerdekaan pada masa itu tumbuh dan bergolak pula di pondok-pondok pesantren.

Banyak pejuang yang meminta restu para kiai sebelum berangkat ke medan perang. Mereka baru merasakan lengkap dan percaya diri berangkat ke medan juang setelah mendapat restu para kiai.

Mamaos

Mamaos adalah seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan hidup sehari-hari.

Seni mamaos tembang sunda Tembang Cianjuran lahir dari hasil cipta, rasa, dan karsa Bupati Cianjur Raden Aria Adipati Kusumahningrat yang terkenal dengan sebutan Dalem Pancaniti. Ia menjadi dalem tatar Cianjur sekitar tahun 1834-1862.

Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (kecapi besar dan kecapi rincik [kecapi kecil] sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru.

Baca Juga:Panduan Praktis Memasang Livery Bussid Yudistira HD dengan Mudah!Keunikan Livery Bussid Yudistira HD : Visual yang Memukau

Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran tuhan dengan segala hasil ciptaan-Nya.

Maenpo

Maen po adalah seni bela diri pencak silat yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan. Pencipta dan penyebar maenpo ini adalah Raden Djadjaperbata atau terkenal dengan nama R.H. Ibrahim.

0 Komentar