Hal serupa disampaikan Akademisi Antropologi Universitas Indonesia Imam Ardhianto. Menurutnya, masyarakat hingga kini masih percaya dengan magi seperti babi ngepet dan santet karena dianggap berfungsi.
Tak hanya itu, magi juga dinilai menjadi kritik terhadap lembaga modern yang gagal memenuhi janji baik dalam mobilitas sosial, kesehatan, atau pencapaian psikologis.