CIANJUREKSPRES- Menyambut Hari Jadi Cianjur pada 12 Juli, tak ada salahnya untuk kembali mengenang sejarah. Salah satunya mengenai sosok pemimpin atau Bupati Cianjur dari masa ke masa.
Cianjur sebagai salah Kabupaten di Jawa Barat tak terlepas dari sejarah yang menyertainya. Sama halnya dengan daerah lain di Indonesia, Cianjur memiliki asal usulnya.
Bermula dari Raden Djajasasana putra Aria Wangsa Goparana dari Talaga keturunan Sunan Talaga, dengan membawa 100 cacah (rakyat) ditugaskan untuk membuka wilayah baru yang bernama Cikundul.
Baca Juga:Download Livery Truck Canter Bussid 2023 untuk Android, Gratis!Gratis! Download Logo Hari Jadi Cianjur 2023 Tinggal Klik Disini
R. Djajasasana kemudian berhasil menahan serangan Banten dalam mempertahankan wilayahnya sehingga dia dianugerahi gelar panglima (Wira Tanu). Sehingga dia akhirnya dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu.
Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi lbu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana. Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).
Dalam perkembangannya, para pemimpin Cianjur telah membawa keberhasilan masing-masing. Seperti Bupati pertama yang mendirikan Cianjur, kemudian Bupati R Aria Adipati Kusumahningrat atau Dalem Pancaniti yang menciptakan kesenian Mamaos yang hingga saat ini menjadi seni budaya asli Cianjur.
Daftar Bupati Cianjur dari Masa ke Masa
1. R.A. Wira Tanu I (1677-1691)
2. R.A. Wira Tanu II (1691-1707)
3. R.A. Wira Tanu III (1707-1727)
4. R.A. Wira Tanu Datar IV (1927-1761)
5. R.A. Wira Tanu Datar V (1761-1776)
6. R.A. Wira Tanu Datar VI (1776-1813)
7. R.A.A. Prawiradiredja I (1813-1833)
8. R. Tumenggung Wiranagara (1833-1834)
9. R.A.A. Kusumahningrat (Dalem Pancaniti) (1834-1862)
10. R.A.A. Prawiradiredja II (1862-1910)
11. R. Demang Nata Kusumah (1910-1912)
12. R.A.A. Wiaratanatakusumah (1912-1920)
13. R.A.A. Suriadiningrat (1920-1932)
14. R. Sunarya (1932-1934)
15. R.A.A. Suria Nata Atmadja (1934-1943)
16. R. Adiwikarta (1943-1945)
17. R. Yasin Partadiredja (1945-1945)