CIANJUREKSPRES- Nama Pondok Pesantren Al-Zaytun belum lepas menjadi perhatian publik. Salah satunya saat menggelar salat Idul Adha pada Kamis (29/6/2023).
Masih sama dengan kontroversi sebelumnya, terlihat shaf atau barisan perempuan kembali bercampur dengan barisan laki-laki. Tidak ada sekat atau pembatas, antara shaf laki-laki dan perempuan. Lalu jarak antara masing-masing shaf sekitar satu meter.
Melalui kanal YouTube Al-Zaytun Official, Pondok Pesantren di bawah pimpinan Panji Gumilang ini sepertinya tetap teguh mempertahankan ajarannya. Sebab meskipun telah dikecam banyak pihak karena shaf salat yang berbeda, namun hal yang sama kembali terulang.
Baca Juga:Asal Usul Sapi Dewi Perssik, dari Relawan Ganjar Pranowo?Terkuak Alasan RT Tolak Sapi Dewi Perssik, Ada Dendam?
Jamaah tampak khusuk mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran surah As-Shaff ayat 6 sampai 8 yang dibaca Panji Gumilang. Selanjutnya ia pun bertindak sebagai khatib.
Dalam isi ceramahnya, Panji Gumilang menyampaikan soal keberagaman dalam hidup. Ia menyebut sejak jaman Nabi Muhammad SAW keberagaman sudah ada dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan umat manusia.
“Agama yang kita miliki, dari Umat Musa, Ibrahim, Nuh, Isa, Muhammad, itu syariat dari Allah SWT. Ajakan ini, dikatakan Rasulullah sangat berat diikuti orang-orang yang musyrik,” kata Panji
Menurutnya, ajaran Nabi Muhammad mengenai keberagaman belum dapat umat Islam pahami secara utuh. Sebab masih banyaknya pertikaian dalam urusan agama.
Oleh sebab itu, Panji Gumilang menegaskan agar Al-Zaytun terus berusaha untuk menciptakan persatuan, pengembangan budaya dan toleransi.
Soal Cara Salat Idul Adha di Al-Zaytun
Berkaitan dengan pelaksaan salat IdulAdha di Ponpes Al=Zaytun, Panji Gumilang menyebut alasan mengapa wanita berada di barisan depan.
Panji mengatakan, hal tersebut sebagai bentuk penerapan fiqih social dalam mengangkat harkat martabat wanita.
Baca Juga:Banting Stir! Ini 4 Artis yang Jadi Penjual Hewan Kurban, Ada Atta HalilintarViral Sapi Kurban Main Piano Sambil Nyanyi ‘Aku Pulang’ Sheila On 7
“Kalau hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan sholat kemudian ada wanita, saya mengedepankan fiqih social mengangkat harkat martabat wanita yang selama ini terpinggirkan, baru dimulai dalam politik. Itu pun baru 30 sen. Sedangkan pemahaman yang sayapunya berdasarkan Alquran sama Innal muslimina , wal muslimat, wal mu’minina wal muminat wal qonitin wal qonitat.” kata Panji Gumilang dikutip dari dari kanal YouTube Kick Andy Double Check.