CIANJUR EKSPRES – Kebun Raya Cibodas memperkenalkan Saung Kelas Edukasi, sebagai sarana eduwisata bagi pelajar dari berbagai tingkat pendidikan.
Seperti yang dilaksanakan kemarin (26/6), dimana mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (ST-PHBK) Depok menerima materi pembuatan Kokedama atau media tanam bola lumut yang berasal dari budaya Jepang.
Kurang lebih sebanyak 21 mahasiswa semester empat jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGTK) tentang tata cara pembuatan kokedama juga tata cara pengembang biakan tanaman stroberi.
Baca Juga:Usai Rayakan Kelulusan, Pelajar Jadi Korban PembacokanMenjelang Idul Adha, Harga Cabai Tanjung Melambung, Bupati: Inflsi Turun Dua Poin Dari Asalnya 4,7 Menjadi 4,5
“Kokedama artinya bola lumut, budaya yang berasal dari Jepang. Kita populerkan di Kebun Raya Cibodas. Kokedama ini sendiri mengganti media tanam yang biasanya pakai polybag atau pot, dengan tanah yang dibungkus bulat dengan lumut,” jelas Leader Pertamanan dan Nursery Kebun Raya Cibodas Teguh Iman, kemarin (26/6).
Kata Teguh, selain tampilan yang menarik, Kokedama juga meminimalisir penggunaan polybag atau plastik sebagai media tanam. “Selain bentuknya estetik, Kokedama menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, ada sabut kelapa yang diikat dengan tali rami, dan ditutup menggunakan lumut. Jadi sangat efisien untuk mengurangi penggunaan plastik,” kata Teguh.
Selain itu, media tanam Kokedama membuat perawatan tenaman menjadi lebih praktis. Pasalnya, media tanah yang ditutup sabut kelapa dan lumut, karena awet dalam menyimpan kadar air.
“Semua tanaman bisa dijadikan Kokedama. Tapi yang paling bagus itu anthurium atau kuping gajah. Bentuk Kokedama pun ada dua jenis yakni premium dan happy. Kalau happy itu ada bentuknya, kalau premium itu bulat,” kata dia.
Selain membuat Kokedama, puluhan mahasiswa juga diedukasi soal pembuatan tanah untuk media tanam yang baik, juga cara pembibitan stroberi dengan cara sulur.
Pembina dari ST-PHBK Depok, Siti Nur Mufida mengungkapkan, edukasi yang diterima oleh mahasiswanya adalah bagian dari proyek sains. Dimana para mahasiswanya harus melakukan observasi langsung karena terkait dengan proyek sains fair.
“Jadi edukasi yang diterima oleh para mahasiswa akan diimplementasikan lewat seminar. Mempraktekan kembali ilmu-ilmu yang di dapat selama di Kebun Raya Cibodas, ke siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD),” kata Siti. (zan/sri)