CIANJUREKSPRES – Cuaca panas ekstrim di Tanah Suci membuat 28 orang jemaah haji lansia terpaksa harus menggunakan kursi roda dalam proses ibadah haji 1444 Hijriah.
Hal tersebut disampaikan Petugas Haji Daerah (PHD) Umum Kloter 34 Cianjur Acep Abdul Wahab, Kamis (22/6/2023).
“Di kloter 34 awalnya hanya ada sembilan jemaah yang gunakan kursi roda sekarang menjadi 28 orang. Itu karena cuaca panas yang menyengat membuat stamina para jemaah terkuras dan akhirnya harus gunakan kursi roda,” kata Wahab saat dihubungi Cianjur Ekspres.
Baca Juga:The Ranch Ciater Subang, Wisata Alam yang Mengagumkan!Perkenalkan Robot Android Mini Pertama di Dunia!
Dia menyebutkan, pada siang hari suhu di Tanah Suci bisa capai 40 hingga 45 derajat Celcius. Hal itu dinilai berisiko bagi para lansia. Cuaca menyengat tersebut membuat para jemaah lansia kecapekan dan kerap tertinggal bahkan kesasar saat akan pulang ke hotel yang berada di Sektor 1,2,3, dan 4 di Mahbas Jin, Mekkah.
“Ada yang memiliki pendamping dari pihak keluarga, kalau tidak ada pendamping maka kami sebagai petugas umum yang membantu mendorong kursi roda jemaah,” ujar Wahab.
Abdul Wahab yang juga merupakan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Cianjur mengatakan jika seluruh petugas haji juga mendapatkan tugas untuk membantu mendorong para jamaah berkursi roda yang tak miliki pendamping, ke Madjidil Harom.
“Kasihan, juga kalau tidak ada yang mendorong pasti kerepotan sekali. Sekalian cari pahala,” kata dia saat dihubungi Cianjur Ekspres via sambungan telepon, Kamis (22/6/2023).
Cuaca panas juga membuat para jemaah yang tadinya sehat menjadi sakit seperti sesak nafas, gangguan pernafasan, demam. “Lima penyakit terbanyak di Kloter 34 Cianjur itu demam, batuk pilek atau ganguan saluran saluran nafas atas, gangguan lambung atau gastritis, gatal-gatal atau urtikaria, dan pegal-pegal,” bebernya.
“Kalau pegal itu karena saat tawaf di Harom harus berjubel dengan semua jemaah dari seluruh dunia, akhirnya banyak jemaah kita alami pegal-pegal. Tapi semua sudah ditangani oleh pihak petugas kesehatan haji dari RSUD Sayang. Jadi kesehatan dan stamina betul-betul diuji,” jelasnya.
Kondisi kesehatan para jemaah haji asal Cianjur juga kerap berubah-ubah. Ada yang alami sakit saat di Madinah, tapi sesampainya di Mekkah yang bersangkutan menjadi segar bugar, ataupun sebaliknya.