Harga Sapi dan Kambing Naik Jelang Idul Adha

Harga Sapi dan Kambing Naik Jelang Idul Adha
Harga Sapi dan Kambing Naik Jelang Idul Adha
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor sapi dan kambing naik jelang Hari Raya Idul adha yang jatuh pada 29 Juni 2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud mengatakan untuk impor sapi dan kambing pada Mei 2023 naik sekitar 4,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Jadi nilainya sebesar US$36,99 juta untuk (impor) yang sapi hidup,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/6).

Baca Juga:Habib Jafar Sindir Percerain Desta dengan Natasha RizkiModis dan Kekinian, Outfit ke Kantor ala Jessica Mila

Sedangkan, untuk harga sapi dan kambing impor tercatat US$129,93 ribu pada Mei 2023. Persentase kenaikannya tak tercatat, karena pada bulan sebelumnya tidak ada impor kambing.

“April tidak tercatat adanya impor, ini baru Mei ada impor sapi dan kambing ya. Aprilnya tidak ada, tapi Mei kami mencatat ada US$129,93 ribu,” jelasnya.

BACA JUGA: Wajib Tahu! Doa Menyembelih Hewan Kurban pada saat Idul Adha!

Adapun impor sapi dan kambing ini hanya berasal dari Australia. Sama seperti impor daging sapi beku juga ada berasal dari Australia.

Selain sapi dan kambing, BPS juga mencatat ada kenaikan impor untuk komoditas buah-buahan segar seperti leci, kiwi dan anggur.

Berdasarkan data BPS, impor buah leci segar sebesar US$2,26 juta pada Mei 2023. Kemudian ada buah itu kiwi segar sebesar US$1,80 juta dan grape atau anggur segar sebesar US$1,38 miliar.

“Jadi ini Mei ada peningkatan atau kami mencatat impor buah segar seperti ini,” jelasnya.

BACA JUGA: Jelang Idul Adha 2023, Harga Cabai dan Telur Melonjak

Baca Juga:Deretan Minuman Sehat untuk Menurunkan Berat Badan dengan CepatHarga Tiket Masuk PRJ 2023 di Jakarta

Secara total, impor Indonesia pada Mei 2023 memang meningkat tajam hingga 38,65 persen menjadi US$21,28 miliar dibandingkan April 2023 sebesar US$15,35 miliar.

Menurut penggunaan barangnya, impor secara bulanan semuanya tumbuh. Impor barang konsumsi tumbuh 47,96 persen, bahan baku atau penolong tumbuh 31,98 persen, dan barang modal tumbuh tinggi, yakni 66,03 persen.

Komoditas pendorong kenaikan impor tertinggi adalah mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84); mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85); kendaraan dan bagiannya (HS 87); besi dan baja (HS 72); plastik dan barang dari plastik (HS 39).

0 Komentar