Begitupun dengan Ketua DPC Partau Gerindra Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan yang mengatakan keputusan MK bahwa pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka merupakan putusan yang memuaskan publik. “Selamat berjuang untuk para calon anggota legislatif,” katanya.
“Kita besok (hari ini,red) akan mengumpulkan caleg-caleg, tidak ada alasan lagi untuk tidak bergerak karena sudah diputuskan pemilu mencoblos nama caleg, bukan partai,” ujar Ganjar menambahkan.
Sementara itu Sekretaris DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Cianjur, Rustam Effendi, menilai bahwa putusan MK yang menetapkan pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka merupakan preseden yang sangat baik sekali bagi seluruh partai, bacaleg dan masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Cianjur.
Baca Juga:Tiga Nakes Cianjur Raih Juara di Tingkat JabarPuluhan Peserta Ikuti Latgab Pramuka UPT Suci Raya
“Dimana masyarakat dipersilahkan untuk memilah dan memilih bacaleg nantinya secara langsung tanpa harus mencoblos partai kalau misalnya terjadi tertutup,” katanya.
Sebagamaimana diketahui, jelas Rustam, kontestasi pemilihan legislatif ini bukan seperti ajang pencarian bakat, tapi bagaimana masyarakat melalui naluri dan hati nuraninya menyeleksi secara langsung bacaleg yang akan menjadi wakil mereka tanpa harus dibatasi hanya memilih partai tapi nanti masyarakat tidak tahu yang jadi siapa karena partai yang akan menentukan.
“Ketika MK sudah memutuskan bahwa sistem proporsional tetap terbuka, artinya masyarakat diberikan kebebasan secara penuh,” ucapnya.
Meskipun di sisi lain, secara pribadi kata Rustam, mengimbau kepada masyarakat bahwa penggugat sistem proporsional terbuka menyertakan alasan bahwa kelemahan sistem proporsional terbuka diantaranya adalah maraknya money politic atau politik uang.
“Money politic ini juga kemudian menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan bagi demokrasi kita, dimana bacaleg-bacaleg yang mempunyai kemampuan logistik yang luar biasa itu bisa dengan mudahnya tanpa melakukan silaturahmi, sosialisasi berkampanye menyapa masyarakat turun ke masyarakat, tapi kemudian dengan kemampuan uang tersebut mereka bisa seenaknya membeli suara masyarakat,” tegasnya.
“Makanya saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi tergiur kepada iming-iming janji apalagi iming-iming amplop dari para calon. Sehingga nantinya 2024 bisa menghasilkan produk demokrasi yang sangat ideal dan diharapkan oleh masyarakat yang nantinya para wakil rakyat ini adalah para pejuang yang akan memperjuangkan kepentingan-kepentingan masyarakat, akan membantu ditengah kesulitan masyarakat, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rustam menambahkan.(dik/hyt/sri)