‘Garuda’ Lambang Negara Terinspirasi Elang Jawa Berjambul

Lambang Negara
illustrasi : Merdeka.com
0 Komentar

Kebenaran Burung Garuda

Meski sudah menjadi lambang negara, perdebatan soal Burung Garuda tak jarang masih kerap muncul. Apakah Burung Garuda itu hanya mitos atau memang benar ada di alam liar?

Menurut Ketua Perkumpulan Raptor Indonesia, Zaini Rakhman, pemerintah secara tidak langsung sudah mengakui bahwa Garuda (Lambang Negara) itu adalah Burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Hal ini tertuang dalam Keppres Nomor 4 Tahun 1993 tantang Satwa dan Bung Nasional. Dalam menerbitkan Keppres Presiden Soeharto itu, Elang Jawa berada dalam kategori sebagai satwa langka.

“Jika mengacu pada pada Keppres No 4 Tahun 1993, Elang Jawa dijadikan Satwa Nasional. Alasannya pertama Elang Jawa itu mirip dengan Garuda dan yang kedua memang langka (saat itu),” ujar Zaini Rakhman.

Baca Juga:Rekomendasi Tempat Wisata saat Libur Idul Adha 2023Keelokan Puncak Guha Garut, Tebing yang Memukau Hati

Ketua Yayasan Konservasi Elang Indonesia, Gunawan, mengungkapkan jika merujuk pada aturan di Keppres tersebut, Elang Jawa memang memiliki kemiripan dengan burung Garuda. Kemiripan ini misalnya pada jambul, dan warna bulu yang keemasan saat Elang Jawa masih muda.

“Kalau masih muda warna bulunya memang keemasan, semakin menua makin cokelat warnanya,” ujar Gunawan.

Keunikan Elang Jawa

Sejak 1992, elang Jawa menobatkan sebagai maskot satwa langka di negeri ini. Elang Jawa mempunyai ciri badan langsing dengan panjang tubuh antara 60-70 cm serta sayap 110-130 cm.

Elang Jawa juga mempunyai beberapa keunikan, yaitu kepalanya berwarna coklat kemerahan dan mempunyai jambul yang tinggi menonjol. Jambul elang Jawa mempunyai warna hitam dan berujung putih, yang terdiri dari 2-4 bulu, dengan panjang 12 cm.

Satwa ini menjadi hewan khas di Pulau Jawa. karena menemukan satwa ini hanya ada di beberapa wilayah Pulau Jawa, mulai dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) sampai ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Elang Jawa merupakan satwa yang mempunyai daya jelajah sangat luas, sehingga dapat menemukan sarang elang ini di wilayah di luar TNGGP sebagai salah satu wilayah habitat endemik elang Jawa.

Elang Jawa selama ini cukup senang tinggal di pohon tinggi yang menjulang. Sebab ia bisa menggunakannya untuk mengincar mangsa ataupun ia gunakan sebagai sarangnya. Sarang mereka berada di pohon yang tumbuh di lereng, dengan kemiringan sedang hingga curam yang mempunyai dasar lembah dan anak sungai karena elang Jawa termasuk satwa yang suka menggunakan kesempatannya untuk memperoleh mangsa dan memelihara keselamatan anak-anaknya.

0 Komentar