Dukung Kesetaraan Gender, PLN Berikan Pelatihan UMKM Bagi Wanita

Kesetaraan PLN Gender,
Dukung kesetaan gender PLN menyadari akan potensi risiko. Lebih lanjut, potensi risiko tidak hanya pada aspek pembangunan melainkan sosial.
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) menjalankan Program Kesetaraan Gender, Pencegahan serta Penanganan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) di sekitar proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat. Langkah ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial PLN dalam sebuah proyek pembangunan.

Djarot Hutabri EBS, General Manager PLN UIP JBT mengatakan bahwa PLN menyadari betul akan adanya potensi risiko dalam setiap kegiatan pembangunan. Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa potensi risiko tidak hanya pada aspek pembangunan melainkan juga pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi masyarakat.

PLN UIP JBT Legalkan Aset Lahan Seluas 103,9 Hektar

Djarot kembali menjelaskan program-program yang telah disiapkan mencakup pemetaan potensi pengembangan ekonomi masyarakat, program pemberdayaan perempuan dan penerimaan aduan masyarakat sekitar lokasi pembangunan terkait permasalahan KBG dan KTA.

Baca Juga:Wow Koin Bergambar Presiden Soeharto Bisa Kebeli Ninja 250!Nih Rekomendasi Wisata Alam di Bandung Barat!

Pada program pemberdayaan perempuan telah dilaksanakan sesi pertama pelatihan di bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan mengusung tema ‘Aku Bahagia Menjadi Perempuan’.

Sebelumnya, pada bulan Maret juga telah dilaksanakan kegiatan focus group discussion (FGD) bersama kelompok perempuan dari Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

Sesi pertama program pemberdayaan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 secara terpisah di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

Sebanyak 62 peserta perempuan mengikuti pelatihan tersebut dengan didampingi oleh masing-masing Camat. Dipandu oleh para fasilitator, para peserta secara aktif mengikuti pelatihan lewat proses belajar dan berdiskusi yang didukung dengan metode interaktif.

“Peningkatan kemandirian kaum perempuan akan sejalan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini akan kami upayakan untuk terus berjalan agar sasaran pengembangan kapasitas masyarakat dapat tercapai sehinga mampu berperan aktif dalam pembangunan negeri,” ucap Djarot.

0 Komentar