CIANJUREKSPRES – Guna meningkatkan angka kesehatan di Kabupaten Cianjur, bupati Cianjur menyerahkan 150 Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (SK PPPK) Tenaga Kesehatan Formasi tahun 2022. Namun, 10 diantaranya mengundurkan diri.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku tidak tau alasan 10 orang tersebut mengundurkan diri. “Tidak tau alasan pasti kenapa mereka mengundurkan diri,” ujar Herman di Pendopo Pancaniti Kabupaten Cianjur.
Tips Menjaga Kesehatan Untuk Para Jamaah Haji Tahun Ini
Sehingga, Herman berharap adanya pengangkatan SK PPPK Tenaga Kesehatan bisa memberikan semangat baru dalam bidang kesehatan. Termasuk menjalankan program jemput bola, guna menurunkan angka stunting.
Baca Juga:Korban Arisan Bodong Capai Rp4,6 MiliarPMI Cianjur Menyerahkan Bantuan Kepada 3.756 Korban Gempa Bumi
“Jika kita memiliki bidan desa, dokter, perawat yang cukup sepertinya angka stunting bisa turun. Bahkan, menjalankan cek kesehatan jemput bola untuk masyarakat yang sakit tapi tidak bisa pergi ke rumah sakit,” ungkap Herman.
Warga Laporan Banyak Jalan Rusak di Cianjur: Assalamualaikum Pak Bupati!
Jumlah Dokter di Cianjur Masih Kurang
Herman menyebutkan Pemkab Cianjur masih menunggu porsi tenaga kesehatan dari pemerintah pusat, khususnya dokter.
“Masih jauh dari ideal jumlah dokter yang ada di Cianjur, makanya kita mendorong asosiasi klinik untuk memperbanyak klinik-klinik. Kalau mengandalkan dari pemerintah tidak akan cukup,” ungkap Herman.
Tak hanya dokter, Herman menyebut Cianjur masih kekurangan guru. Saat ini jumlah guru di Kabupaten Cianjur sisa 700 orang, kabarnya untuk Cianjur akan menambah kuota kesiapan guru hingga 1.200 orang,” pungkasnya. (dik/nik)