Populasi Penduduk Indonesia Diprediksi Menurun, Ma’ruf Amin Minta Tidak Tunda Menikah

Ma'ruf Amin tangapi soal angka kelahiran yang menurun di Indonesia

CIANJUR,CIANJUREKSPRES- Menanggapi penurunan jumlah penduduk usia produktif, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin anjurkan agar generasi muda tak tunda menikah.

Menurutnya, hal tersebut bisa berpengaruh terhadap keseimbangan jumlah penduduk di Indonesia.

“Jumlah penduduk usia muda itu mengecil, gitu ya, Pak, yang tua-tua makin banyak. Ini saya kira jadi anjurannya itu supaya diadakan keseimbangan. Jadi jangan menunda nikahnya gitu,” kata Ma’ruf Amin usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di JJC Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Dirinya khawatir apabila usia produktif rendah, maka tidak akan ada regenerasi.

Lebih lanjut Ma’ruf menyarankan agar adanya pembaruan dalam program Keluarga Berencana (KB).

“Ya saya pikir mengenai masalah rencana keluarga berencana itu harus dilakukan perencanaan yang baru, ya, yang disesuaikan, sehingga tidak lagi kemudian. Sebab, kalau tadi itu prediksinya kita bisa kalah nanti dari Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti,” tutur Ma’ruf.

Ia juga berharap agar pertumbuhan penduduk usia produktif dan usia tua di Indonesia tetap proporsional.

Sebagaimana diketahui Indonesia saat ini menempati posisi ke-4 sebagai negara populasi terpadat di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 273,5 juta orang.

Apabila terjadi penurunan angka kelahiran, bisa jadi posisi Indonesia akan tersalip oleh Nigeria dan Pakistan.

Karena diprediksikan tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia akan mengalami penurunan.

Sementara proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,65 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045. Sedangkan penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045.

Demikian tanggapan wakil Presiden Ma’ruf Amin soal penurunan angka kelahiran di Indonesia.