CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Dalam rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H tahun ini, Pemerintah memprediksi arus balik berlangsung sampai dengan 1 Mei 2023.
Arus balik terjadi dalam dua gelombang, pertama terjadi H+1 sampai H+3 setelah Lebaran atau 24-26 April 2023. Gelombang kedua arus balik akan terjadi pada 30 April sampai dengan 1 Mei 2023.
Bagi pemudik yang akan kembali ke Cianjur menggunakan mobil listrik menggunakan mobil listrik, tidak perlu khawatir karena PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cianjur telah menyiapkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di beberapa titik yang tersebar di wilayah Cianjur.
Baca Juga:Waspada Penipuan, Akses Layanan Kelistrikan Resmi Aman melalui PLN Mobile29 Peserta Open Bidding Pemkab Cianjur Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
“Total ada enam titik SPKLU yang ada di wilayah kerja PLN UP3 Cianjur. Pertama terletak di halaman kantor PLN Cianjur Jl. Dr Muwardi 165, kedua di Kantor Pelayanan Teknik Ciranjang dan yang ketiga di Kantor Pemkab Cianjur,” terang Nurul Setyorini, Assistant Manager Keuangan dan Umum PLN UP3 Cianjur.
Tiga lainnya berlokasi di Alun-alun Sindangbarang, Kantor PLN Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) Cipanas dan Kantor Pelayanan Teknik Cimacan. “Pemudik yang kembali ke Cianjur melalui jalur alternatif selatan menyusuri pinggir pantai selatan Jawa Barat bisa mampir ke SPKLU Sindangbarang untuk mengisi ulang daya mobil listriknya,” terang Nurul.
Sementara itu, SPKLU yang berada di halaman Kantor PLN Cipanas dan Kantor Pelayanan Teknik Cimacan dapat memfasilitasi kebutuhan pengisian daya listrik bagi pemudik dari arah Jakarta dan sekitarnya yang menuju Cianjur melalui jalur Puncak.
Dengan keberadaan SPKLU di beberapa titik tersebut diharapkan kegiatan mudik dan balik dari kampung halaman menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Nurul juga menambahkan bahwa mudik menggunakan kendaraan listrik memiliki berbagai keuntungan. “Biaya yang dikeluarkan untuk mudik dengan kendaraan listrik lebih hemat jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Selain itu, tentunya lebih ramah lingkungan,” jelas Nurul.