CIANJUREKPRES – Sebanyak 31 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 91 jiwa yang merupakan korban gempa dan rumahnya rusak berat di Kecamatan Warungkondang, masih bertahan di tenda. Akibatnya, banyak pengungsi yang sakit dengan berbagai jenis penyakit yang dialami.
Camat Warungkondang, Ali Akbar mengatakan, berdasarkan hasil laporan ke Kecamatan, memang saat ini masih cukup banyak warga yang masih berada di pengungsian, ada yang memang tersebar dan terpusat seperti di lapang Jagaraksa.
“Khusus untuk di lapang Jagaraksa hasil monitoring kami terkahir memang sampai dengan saat ini masih ada 91 jiwa itu yang berada di pengungsian tenda Lapangan Jagaraksa,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat ditemui di kantornya, Rabu (12/4).
Baca Juga:Pasca Gempa Pemkab Cianjur Kebut Pembangungunan InsfratrukturTips PLN Amankan Listrik Rumah Agar Mudik Tenang dan Nyaman
“Ini terdiri dari 31 KK yang di dalamnya memang ada anak-anak dan lansia. Tapi memang berdasarkan pengamatan kami dan pantauan di lapangan, dari sejumlah warga yang mengungsi tersebut memang ada beberapa yang berangsur akan pindah karena dalam proses pengerjaan pembangunan rumah,” lanjutnya.
Selain itu, Ali mengungkapkan, ada juga warga korban gempa karena statusnya mengontrak, mereka sedang berusaha mencari tempat kontrakan yang baru.
“Sebab, yang ngontrak tidak akan mendapatkan bantuan untuk rehab rekon rumahnya,” ungkap dia.
Sementara itu, Ali mengungkapkan, akibat masih banyaknya warga yang masih bertahan di tenda juga ada beberapa warga yang terserang berbagai penyakit.
“Di minggu-minggu awal April masih ada laporan ke kami yaitu tadi karena lama berada di pengungsian, akhirnya ada beberapa lansia dan anak yang demam, panas, gatal-gatal dan lain-lain,” ungkapnya.
“Tapi untuk mengantisipasi itu kami juga menyampaikan kepada Puskesmas agar para bidan desa, para dokter bisa keliling melakukan pengecekan kesehatan,” tambahnya.
Ali menyebut, saat ini ada pengecekan meskipun tidak terjadwal tetap, karena membagi jadwal yang ada untuk pelaksanaan pekan imunisasi nasional.
Baca Juga:TPP PKK Cianjur Bagi-Bagi Baju GratisSejumlah Rumah di Cianjur Terancam Akan Adanya Pergerakan Tanah
“emarin juga secara serentak, diprioritaskan terutama yang masih berada di pengungsian seluruh desa menyisir bayi usia nol hingga 59 hari untuk bisa dilakukan vaksin polio,” pungkasnya. (dik)