CIANJUREKSPRES– Angka 13 Bikin Sial? Begini Sejarahnya
Siapa yang tidak tahu dengan angka 13, ya angka 13 dikatakan angka yang membuat sial, banyak mitos yang membelakangi hal tersebut.
Bahkan saking meluasnya mitos tersebut sampai ada yang membuat film dari mitos angka 13 yang dikin sial.
Namun, adakah kalian tau dari mana asalnya mitos angka 13 bikin sial? begini sejarahnya, Nah simak baik-baik ya beginilah awal mulanya!
Asal Usul Angka 13
Baca Juga:Awal Mula Musik TerciptaLirik Lagu Tak Segampang Itu, Anggi Marito
Ketakutan akan mitos angka 13 sebagai lambang sial diawali oleh dokumen hukum tertua di dunia yaitu kode Hammurabi.
Hal tersebut disebabkan karena Hammurabi dilaporkan menghilangkan hukum ke-13 dari daftar aturan hukumnya.
Namun, hilangannya hukum tersebut merupakan kesalahan administratif yang dibuat oleh salah satu penerjemah awal dokumen tersebut yang gagal menyatukan satu baris teks.
Pada kenyataannya, kode tersebut tidak secara numerik menuliskan hukum-hukumnya.
Angka 13 diasosiasikan dengan beberapa tamu makan malam dalam cerita terkenal tetapi mereka tidak diinginkan.
Mitologi Norse, dewa Loki adalah orang ke-13 yang tiba di sebuah pesta di Valhalla, ia menipu tamu lain untuk membunuh Dewa Baldur.
Cerita terkenal lainnya yang memperkuat ketakutan akan angka 13 adalah cerita Alkitab.
Melalui kisah tersebut diketahui bahwa Yudas yang merupakan rasul yang mengkhianati Yesus merupakan tamu ke-13 pada Perjamuan Terakhir.
Kenyataannya proses sosiokultural dapat mengasosiasikan nasib buruk dengan angka apapun.
Baca Juga:Resep Singkong ThailandSerupa Tapi Tak Sama, Jeans dan Denim
Ketika kondisinya menguntungkan, rumor atau takhayul akan menghasilkan realitas sosialnya sendiri.
Penjelasan Sosial dan Psikologis Angka 13
Seperti yang kita ketahui terdapat banyak jenis fobia tetapi beberapa orang menahannya karena berbagai alasan psikologis.
Fobia tersebut dapat timbul melalui pengalaman negatif yang terjadi secara langsung pada orang tersebut.
Faktor risiko lainnya yang menyebabkan dan menambah fobia antara lain usia yang masih sangat muda, memiliki kerabat dengan fobia, memiliki kepribadian yang sensitif dan terpapar orang lain dengan fobia yang sama.