CIANJUREKSPRES– Uniknya Sistem Pendidikan di Jepang
Jepang memiliki beberapa jenjang. Hampir mirip dengan di Indonesia sebab di Jepang juga memiliki program wajib belajar sembilan tahun.
Hal yang juga paling menonjol dari Jepang adalah tingkat kedisiplinan yang tinggi. Selain itu ada poin lainnya yang menjadi ciri khas dari sistem ini.
Anak-anak dari Jepang unggul dalam keterampilan berhitung dan melek huruf, hebat ya. Apa yang membuat anak-anak di Jepang seperti itu ya?
Baca Juga:Resep Colenak Khas PrianganKeistimewaan Nuzululquran
Rupanya mengajar di Jepang adalah tentang kualitas pelajaran, bukan kuantitas. Di Jepang, sekolah dipandang sebagai batu loncatan penting dalam kehidupan.
Setiap kemajuan teknologi dan inovasi baru yang tercipta dari Jepang dimulai dari bagaimana para siswa mamahami pelajaran dan pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah.
Itulah mengapa anak-anak bersekolah selama 210 hari sekolah di sana.
Kelas di sekolah Jepang dimulai dengan kebiasaan aisatsu atau salam kepada guru dan diikuti dengan pertanyaannya apakah siswa tahu cara menyelesaikan soal yang sebelumnya dia pasang di papan tulis.
Kebiasaan-kebiasaan yang tidak dilakukan di negara lain yang membuat siswa-siswa di Jepang nampak sangat displin dan menguasai banyak mata pelajaran.
Meskipun ada banyak kesamaan antara sistem pendidikan Jepang dan sistem pendidikan di negara lain, ada beberapa aspek yang membuat sistem ini menjadi salah satu yang paling efektif di dunia.
Jepang memberikan sistem pendidikan terbaik dengan segenap para tenaga profesional yang membantu dan turut mengawasi masing-masing siswa.
1. Tidur di Kelas adalah Tanda Kesungguhan
Di Jepang, tertidur selama kelas bisa menjadi pemandangan umum, karena semua karena sekolah memiliki jadwal yang sangat menuntut.
Baca Juga:Efek dari Terlalu Memanjakan AnakOrangtua Berperan Besar dalam Pembentukan Kepribadian Anak
Berbeda dengan negara lain, di mana tidur di kelas mungkin dipandang sebagai tanda tidak hormat atau kemalasan, di Jepang, hal ini dipandang sebagai tanda dedikasi.
Banyak dari siswa yang tidak sempat melakukan istirahat yang cukup di rumah sehingga mereka menghabiskan waktu istirahat mereka di sekolah. Teman sekelas dan guru juga tidak akan menegur siapa pun yang ketiduran di dalam kelas.