CIANJUREKSPRES – Inilah 3 Curug Cianjur yang Tak Kalah Indah, Curug Citambur Sedang Viral!
Saat ini sedang ramainya rumah di Cianjur, rumah tersebut pernah ditawar dengan nilai Rp2M oleh banyak orang, bahkan banyak investor yang ingin rumah tersebut untuk membangun sebuah villa, Karena memiliki pemandangan yang indah serta disuguhi oleh Curug Citambur.
Rumah Abah Jajang yang sedang ramai di media sosial ini banyak sekali dicari orang, berlokasi di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlihat rumah yang sederhana dengan bangunan panggung dilapisi oleh dinding berkayu, namun dihiasai oleh taman-taman bunga yang diurus dengan baik serta dihadapkan oleh air terjun Citambur.
Baca Juga:Inspirasi OOTD Nuansa Earth Tone, ‘Terlihat Hangat’3 Zodiak Ini Dikenal si Pemberani, Dan Siap untuk Menghadapi Segala Tantangan
Setelah ramai dimedia sosial, rumah abah jajang saat ini banyak dikunjungi oleh pengunjung, sebab mereka sangat ingin untuk menikmati langsung pemandangan yang indah dirumah tersebut.
Ditengah Covid-19 Curug Citambur ini ditutup dan sepi, namun saat ini sedang dibanjiri oleh pengunjung karena rumah Abah Jajang sedang ramai, wisatawan yang datang tersebut berbagai daerah hingga negara, seperti wisatawan datang dari Cianjur maupun diluar kota, bahkan hingga ada turis asing asal Australia yang turut berkunjung ke Rumah Abah Jajang.
Bahkan diketahui Cianjur dijuluki dengan ‘Kabupaten seribu curug’, sebab memiliki banyaknya curug didaerah tersebut, jika kalian memilih untuk wisata curug maka kalian pilihlah ke daerah Cianjur karena memiliki banyak curug.
Salah satunya adalah yang sedang viral yaitu Curug Citambur yang sangat indah, terutama dengan adanya pemandangan yang asri disekitarnya, sehingga membuat mata kita teramajakan bagi siapapun yang ingin menikmati pemandangan tersebut, namun bukan hanya curug itu saja tetapi ada curug-curug lain yang tak kalah indah.
Berikut 5 curug di Cianjur yang tak kalah indah dari Curug Citambur.
1. Curug Ngebul.
Pertama yaitu Curug Ngebul yang berada di tebing Gunung Lemo serta memiliki ketinggian sekitar 100 meter, untuk nama Ngebul berasal dari kebul yang berarti asap dalam berbahasa Sunda.