Pendapatan GOTO Melambung, Driver Ojol Punya Peran Penting

Pendapatan GOTO Melambung, Driver Ojol Punya Peran Penting
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – PT GoTO Gojek Tokopedia (GOTO) sepanjang tahun lalu, pendapatan kotor segmen on-demand Grup GOTO tembus Rp13,6 triliun atau sekitar 60 persen.

Total tersebut merupakan pendapatan kotor GOTO tahun 2022 yang mencapai Rp22,9 triliun.

Saham Gorengan Serang Republik Indonesia

Pengemudi ojek online (ojol) Gojek menjadi bagian integral dalam bisnis perusahaan merger eks startup memiliki berkontribusi atas mayoritas pendapatan kotor GOTO.

Baca Juga:Arah Baru Raja Fashion OutletRidwan Kamil Dorong Industri Film di Jawa Barat

Segmen on-demand selain dari ojol juga pengiriman makanan dan bisnis logistik.

Sumbangsih driver ojol terlihat dari kenaikan gross transaction value (GTV) bisnis on-demand naik 22% menjadi Rp61,6 triliun.

Dari total transaksi tersebut, GOTO menarik (take rate) potongan komisi kepada mitra pengemudi sebesar 22%, naik dari dari sebelumnya sebesar 20,4% pada 2021.

Ini berarti GOTO memperoleh Rp11,6 triliun dari driver dan Rp50 triliun lainnya masuk langsung ke dompet para pengemudi.

RUPSLB BRI: 96% Suara Setujui Penerbitan Sebanyak-banyaknya 28,67 Miliar Lembar Saham Baru

Perlu diketahui, kenaikan potongan komisi tahun lalu merupakan salah satu strategi utama GOTO untuk mencapai tingkat profitabilitas.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menjelaskan potongan besar dan pendapatan yang tak sebesar dulu membuat masyarakat tidak antusias menjadi pengemudi lagi.

Kamu Pengguna Ojol? Siap-siap Tarifnya Resmi Naik

Pendapatan Driver Melambung

Ojek online muncul pertama kali 2010-2015 yang mampu memberikan penghasilan hingga Rp10 juta per bulan kepada mitra pengemudi.

Tahun 2016, aplikasi melakukan perekrutan besar-besaran untuk posisi pengemudi.

Pemprov Jabar Siapkan 200 Miliar Untuk Ojol

Baca Juga:Ridwan Kamil: Perbaikan Jalan Menjelang Lebaran Selesai 50 PersenPLN Dukung Manufaktur Standarkan Baterai untuk Pengguna Molis

Lalu di 2019 keadaan semakin parah dengan pandemi, hal ini makin memotong pemasukan mitra pengemudi.

Berdasarkan riset UI ekosistem GOTO memberikan nilai tambah Rp349 triliun hingga Rp428 triliun ke perekonomian Indonesia pada 2022 atau setara dengan sekitar 1,8% – 2,2% PDB nasional.

0 Komentar