Asal usul Nama Curug Citambur

asal nama curug citambur
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Ada yang unik dari penamaan Curug Citambur. Kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Curug Citambur, Yuceu, ada tiga versi asal-usul nama Citambur.

Asal-usul yang pertama, nama Curug Citambur diambil karena suara air terjun yang menghantam air di bawahnya menghasilkan suara gemuruh seperti tambur yang ditabuh. Dulu, konon suaranya bisa terdengar sampai jarak 15-20 kilometer.

“Dulu kan Pasirkuda itu sepi, jadi suara gemuruh air yang dihasilkan Curug Citambur ini seperti suara tabuhan tambur yang didengar sampai puluhan kilometer. Orang-orang tua di sini pun mengiyakan soal suara itu. Kalau debit air besar, memang suara gemuruh airnya sangat besar,” kata Yuceu.

Baca Juga:THM Dilarang Buka Selama RamadanPOE MIMITI DINA BULAN PUASA

Selanjutnya, asal nama curug  Citambur yang kedua berasal dari mitos sejarah, dimana dulunya ada seorang prabu dari Kerajaan Sanghyang Tanjung Anginan yang kerap pergi ke Curug Citambur untuk membersihkan diri.

Selama perjalanan dari kerajaannya hingga ke curug, sang prabu diiring oleh tabuhan-tabuhan tambur. “Dari situ akhirnya curug ini dinamai Curug Citambur. Ci itu cai atau air, tambur itu alat musik yang ditabuh,” jelas Yuceu.

Sementara, asal nama Curug Citambur yang ketiga, kata Yuceu merupakan sejarah yang bisa ditelusuri kebenarannya. Di atas Curug Citambur, terdapat perkampungan yang berada di dalam perkebunan teh milik Belanda yang kini bernama Perkebunan Bukit Sari.

Pengelola perkebunan, dulunya kerap mengadakan karnaval yang mengikutsertakan warga kampung. Dalam karnaval tersebut, warga selalu menampilkan pertunjukan musik menggunakan tambur. Maka Belanda pun menamakan kampung tersebut dengan nama Kampung Citambur.

“Nah di Kampung Citambur ada Sungai Citambur yang menjadi sumber air Curug Citambur. Saya juga mempunyai video otentik sejarah Curug Citambur yang merupakan arsip milik Belanda, di situ memperlihatkan Curug Citambur dahulu kala, kurang lebih tahun 1821. Bentuk curugnya tidak berubah,” bebernya.(zan)

0 Komentar