CIANJUREKSPRES – Teknologi Korea Utara, Drone Canggih ‘Haeil’ Bisa Memicu Gelombang Skala Besar!
Negara Korea Utara Sekarang Tengah Menguji Penemuannya yaitu Drone Nuklir yang bisa Memicu terjadinya Ledakan dengan Skala besar.
Penemuan Korea utara ini bisa memicu tsunami radioaktif yang berskala besar dan bisa memusnahkan setengah benua, cukup dahsyat bukan.
Baca Juga:Rekomendasi PP Couple Bareng Pacar Tampil Romantis dan AestheticPerang Sarung Dilarang-Timnas Israel Boleh Datang di Piala Dunia U-20, Inilah Alasannya!
Mengklaim dari pemerintah setempat, drone nuklir mampu meledakkan lautan dan benua yang dia lewati.
Drone super canggih itu dinamai ‘Haeil’ yang artinya ‘tsunami’ atau ‘gelombang besar’.
Rekomendasi PP Couple Bareng Pacar Tampil Romantis dan Aesthetic
Drone ini dirancang untuk menyerang anggota militer musuh di area perairan dan pinggir pantai.
Berbagai negara berlomba membuat teknologi canggih bahkan menjual berbagai alat teknologi agar mendapatkan keuntungan.
Tidak semua negara melakukan hal tersebut, salah satunya Korea Utara yang memang terkenal sebagai negara yang sangat tertutup.
“Misi nuklir bawah laut sebagai senjata strategis digunakan untuk operasi angkatan laut. Senjata ini bisa menghasilkan tsunami radioaktif skala besar untuk menghancurkan tim musuh,” kata laporan dari media pemerintah Korea Utara (KCNA), dikutip dari BusinessInsider, Sabtu (25/3/2023).
Media yang dikuasai pemerintah itu menambahkan, drone nuklir itu bisa dijalankan dari berbagai pelabuhan dan area pinggir pantai.
Baca Juga:Warga Kampung Barukaso Antusias Shalat Tarawih di Masjid DaruratHistory Portgas D Ace Mendapatkan Buah Iblis Mera Mera No Mi
Perang Sarung Dilarang-Timnas Israel Boleh Datang di Piala Dunia U-20, Inilah Alasannya!
Saat ini, drone tersebut tengah dites di area pinggir pantai bagian timur Korea Utara, tepatnya di Honwon Bay, pada pekan ini. KCNA menuliskan, kekuatan dan kapabilitas senjata nuklir ini telah terkonfirmasi.
Menurut laporan lembaga non-profit Nuclear Threat Initiative, Korea Utara juga punya 2 senjata misil bawah laut yang mampu menghasilkan ledakan yang menjangkau area Korea Selatan dan Jepang.
Pengumuman soal nuklir bawah laut ini menyusul pemberitahuan bahwa AS dan Korea Selatan akan melakukan latihan gabungan selama 11 hari, mulai 13 Maret mendatang.
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan latihan militer gabungan tersebut merupakan upaya AS untuk melunturkan stabilitas regional. Laporan KCNA menuliskan bahwa latihan tersebut merupakan ‘aksi yang menyinggung’.