Dugaan Skandal Wasit, UEFA Resmi Buka Penyelidikan Terhadap FC Barcelona

Dugaan Skandal Wasit, UEFA Resmi Buka Penyelidikan Terhadap FC Barcelona
Ilustrasi: Instagram @fcbarcelona
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES- Tim raksasa Spanyol, FC Barcelona terancam tidak bisa tampil di Liga Champions, akibat dugaan kasus sogok wasit yang berlangsung selama 17 tahun.

Kasus tersebut mulai terkuak usai jaksa setempat menuduh klub itu membayar perusahaan mantan wasit antara 2001 dan 2018, sebagai imbalan atas keputusan yang menguntungkan tim Blaugrana di lapangan.

Klasemen Liga Italia,Usai AC Milan Ditahan Imbang Salernitana

UEFA Buka Penyelidikan Terhadap FC Barcelona

Atas adanya dugaan kasus tersebut, UEFA resmi membuka penyelidikan terhadap Barcelona. Apabila terbukti bersalah, maka kemungkinan klub tersebut tak bisa tampil di Liga Champions. Walaupun kini telah memenuhi syarat dari klasemen sementara di La Liga.

Baca Juga:Ketum PBNU Buka Suara Soal Timnas Israel: Enggak Masalah, Belum Tentu Palestina RugiGubernur Ridwan Kamil Umumkan Peresmian Galeri Rasulullah 27 Maret 2023

“Sesuai dengan Pasal 31(4) Peraturan Disiplin UEFA, Inspektur Etika dan Disiplin UEFA hari ini telah ditunjuk untuk melakukan penyelidikan terkait potensi pelanggaran terhadap kerangka hukum UEFA oleh FC Barcelona sehubungan dengan kasus yang disebut ‘Caso Negreira’. Informasi lebih lanjut mengenai masalah ini akan tersedia pada waktunya,” begitu keterangan resmi dari UEFA.

Barcelona Juara Copa del Ray

Barca Menyangkal Tuduhan Tersebut

Meskipun telah dalam penyelidikan UEFA, Barca menyangkal melakukan sogok wasit. Namun, pihaknya pun mengakui adanya pembayaran kepada Negreira dan perusahaan Dasnil 95 antara tahun 2001 dan 2018.

Barca menjelaskan hanya membayar perusahaan tersebut sebagai konsultan yang menyusun laporan video wasit. Tujuannya adalah melengkapi informasi untuk tim dan staf pelatih.

Tips Mencegah Cedera Dalam Sepak Bola

Dirinya mengira selama ini kesepakatan itu berlangsung dengan anak dari anak mantan wasit tersebut. Dia pun memastikan pembayaran untuk jasa tersebut telah berhenti pada 2018. Usai klub telah memiliki kapasitas untuk membuat laporan secara internal.

0 Komentar