CIANJUREKSPRES – Selama Menjadi Tahanan Mario Dandy Tak Pernah Dibesuk Keluarganya
Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, anak dari eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo, kini berbuntut panjang.
Dikethui, Dandy diduga melakukan penganiayaan terhadap David, anak pengurus GP Ansor pada 20 Februari 2023 di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hingga kini, kondisi David masih sadarkan diri dan dirawat di rumah sakit.
Dan yaris sudah 1 bulan Mario Dandy menjadi tahanan Metro Jaya selama itu pun Mario Dandy tak pernah disambangi oleh orangtua maupun keluarga dekatnya.
Baca Juga:Trauma! Radja Band Dapat Ancaman PembunuhanKabar Bahagia! Raline Shah Akan Segera Menikah
Mario Dandy merana sebagai kesakitan dan sebagai tersangka akibat berbuatannya sendiri, kemewahan yang dia pamerkan dulu yang dia pamerkan lenyap dalam sekejap, berganti dengan rasa cemas menanti fonis lantaran penganiyayan yang dia dilakukan Februari silam.
Saat ini Mario Dandy sangat menyesal dengan kejadian ini, dia sangat-sangat terpukul terlebih korban belum sadarkan diri.
Mario dasarnya penurut sama orangtuanya cuman kita tidak tahu mengapa Mario bisa melakukan hal itu, mungkin usianya yang masih muda belum memikirkan akibat dari perbuatannya itu.
Sejak mendekap dibalik jeruji tak satu pun keluarga Mario datang membesuk kasih sayang dan kelimpahan yang digemborkan dijagad maya raip dalam waktu singkat.
Ayah Mario Rafael Alun Trisambodo mantan Dirjen pajak begitu pusing karena kini dia dicecer Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Alih-alih membesuk putra bungsunya Rafael Alun justru kini ketar-ketir lantaran terindikasi terlibatan praktik pencucian uang yang konon mencapai ratusan triliun.
Pasca kasus Mario mencuat Rafael Alun kehilangan segalanya mulai dari jabatan hingga harta kekayaan, Mario kehilangan kasih sayang dan perhatian keluarga lantaran ulahnya sendiri sampai-sampai saat proses rekonstruksi kejadian pun Mario seorang diri tanpa didampingi keluarga tercinta inikah yang membuat Mario tertunduk dan menangis dalam jalani rekonstruksi.