Sosialisasi Bahaya LGBT Harus Dilakukan Sejak Dini

Sosialisasi Bahaya LGBT Harus Dilakukan Sejak Dini. (pixabay)
Sosialisasi Bahaya LGBT Harus Dilakukan Sejak Dini. (pixabay)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Sosialisasi bahaya LGBT harus dilakukan sejak dini.

Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur, Lidya Umar mengatakan jika sosialisasi bahaya penyimpangan lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) juga penting dilakukan sejak dini.

Pasalnya, para kaum LGBT dinilai cenderung bersikap kejam, pendendam dan cemburu berlebihan pada pasangan.

“LGBT adalah penyimpangan dan sangat memprihatinkan. Penyimpangan itu bisa jadi karena anak tidak diajarkan sejak dini soal batasan-batasan, kadang juga ada orang tua yang membentuk anaknya menjadi laki-laki padahal dia adalah perempuan, ataupun sebaliknya. Pola asuh yang keliru banyak juga terjadi,” ujar Lidya.

Baca Juga:Situs Gunung Padang Bukti Kemajuan Peradaban dan Ilmu PengetahuanCianjur Darurat LGBT karena Sanksi Hukum yang Belum Jelas

Menurutnya, dengan kurangnya pemahaman soal perilaku menyimpang, membuat anak-anak tidak mengetahui soal dampak-dampak negatif yang akan terjadi dikemudian hari.

Tak hanya itu, menurutnya kaum LGBT memiliki kecenderungan bersikap kejam dan pendendam terhadap pasangannya. Terlihat dari beberapa kasus pembunuhan kaum LGBT yang terjadi karena kecemburuan, sehingga bersikap kejam dan overprotective dari pada orang-orang normal.

“Mereka (LGBT) cenderung bersikap kejam, pendendam dan memiliki sifat cemburu yang berlebihan. Bahkan rasa cemburu itu tidak pernah hilang. Seperti kasus yang terjadi di Jakarta, dimana terdapat kasus pembunuhan karena pasangannya kembali menjadi normal. Dan terbaru di Cianjur karena menolak diajak berhubungan badan sesama jenis,” ujarnya.

Menurut Lidya, dirinya pernah menangani kasus dimana terdapat seorang murid perempuan ternyata menyukai sesama jenis, dibully di sekolahnya. P2TP2A pun akhirnya mengambil tindakan penyembuhan dengan terapi psikologis hingga sembuh.

“Orang tuanya tertipu, karena mungkin tidak aneh anak perempuannya main dengan anak perempuan lain. Itu yang tidak terduga dan berbahaya,” ujarnya. (zan) ***

 

0 Komentar