CIANJUREKSPRES – Sejarah Hari Perempuan Internasional.
Apa Itu Mutilasi? Peristiwa Tragis yang Dialami Abby Choi
Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) diperingati setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Hari ini bertujuan untuk memperingati perjuangan perempuan dalam memperoleh hak-hak yang setara dengan laki-laki, serta mengingatkan masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender dan keadilan bagi perempuan di seluruh dunia.
Penyebab Orang yang Mengalami Luka Bakar Bisa Meninggal.
Sejarah HPI bermula pada awal abad ke-20 ketika gerakan perempuan mulai menuntut hak-hak setara dengan laki-laki. Pada tahun 1908, wanita yang bekerja di industri tekstil di New York, Amerika Serikat, melakukan aksi demonstrasi untuk memperjuangkan hak-haknya termasuk hak untuk memilih dan hak untuk bekerja dalam kondisi yang adil.
Setelah itu, pada Konferensi Internasional Wanita Sosialis di Kopenhagen, Denmark, pada tahun 1910, Clara Zetkin, seorang pemimpin gerakan perempuan dari Jerman, mengusulkan agar diadakan hari khusus untuk memperingati perjuangan perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Baca Juga:Rekomendasi 5 Film Islami Di Bulan Maret 2023Cara Hack Akun Domino Tanpa verifikasi 2023
Pada 19 Maret 1911, di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss, perempuan dan laki-laki memperingati Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya dengan aksi demonstrasi dan pidato tentang hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Pada tahun yang sama, tragedi kebakaran di pabrik tekstil Triangle Shirtwaist di New York City, Amerika Serikat, yang menewaskan 123 kaum wanita pekerja, juga menjadi momentum penting bagi gerakan perempuan untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Sejak itu, peringatan HPI semakin meluas dan diadakan di berbagai negara di seluruh dunia. Pada tahun 1975, PBB memproklamasikan tanggal 8 Maret sebagai HPI resmi. Setiap tahun, tema yang berbeda dipilih untuk memperingati HPI dengan tujuan untuk mengatasi isu-isu khusus yang dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia.