Adegan Panas Jefri Nichol dan Wulan Guritno dalam Film Jakarta vs Everybody.

Adegan Panas Jefri Nichol dan Wulan Guritno dalam Film Jakarta vs Everybody.
Istimewa
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Film Jakarta vs Everybody, membuat Jefri Nichol beradu akting dengan artis cantik dan awet muda Wulan Guritno.
Jefri Nichol juga mengaku sangat nervous saat akan beradu akting dengan artis cantik itu. Dirinya juga mengakui jika sempat mengalami ereksi saat beradegan intim dengan Wulan Guritno.

Beberapa adegan panas itu dilakukan Jefri Nichol Bagi Jefri Nichol apa yang dirasakannya itu adalah wajar. Apalagi, ia diharuskan melakukan adegan dewasa dengan membuat suasana menjadi bergairah.
Meski demikian, Jefri Nichol juga sebelumnya sudah meminta maaf kepada Wulan Guritno dan Dea Panendra jika ada perubahan yang dialaminya karena perasaannya setelah beradegan panas itu.

Sinopsis Film

Menceritakan Jefri Nichol yang mendapatkan peran sebagai Dominik, seorang remaja yang merantau ke Ibu Kota.
Bermimpi menjadi seorang Aktor atau Aktris, segala cara dia coba untuk mencapai mimpinya itu. Dengan mengikuti berbagai acara audisi, testing, sampai figuran. Namun tetap saja gagal dan tak pernah berhasil mendapatkan nilai yang bagus.

Baca Juga:Jabar Raih Prestasi Dalam Ajang Putera Puteri Kampus IndonesiaTips Mengajukan Pinjaman Online (Pinjol) agar Cepat Cair

Tak sengaja bertemu dengan sepasang kekasih saat di mini market yang bernama Radit dan Pinkan, pasangan muda yang menawarkan pekerjaan pada Dom.
Mereka memberikan pekerjaan pada Dom sebagai Aktor, dalam perjalannya menjalani kehidupan sebagai Aktor.

Dom mulai mengetahui sisi gelap dari Ibu Kota Jakarta, dan banyak juga Aktor-aktor yang terjerumus dalam sisi gelap itu. Dalam kisahnya yang sudah terjerumus, Dom menjadi seorang kurir Narokoba untuk para Aktor yang menggunakan arang tersebut.

Link Film

Klik disini Film Jakarta vs Everybody

Fakta menarik tentang film Jakarta VS Everybody

  1. Bukan diangkat dari novel, film ini adalah original script Ertanto Robby Soediskam selaku sutradara.
  2. Syuting film berlangsung cukup singkat. Yaitu selama 10 hari saja.
  3. Memiliki tagline Welcome to my city, the place where i can be me.
  4. Masuk dalam Festival Film Tallinn Black Night ke-24 (Pimedate Oode Film Festiva – POFF) 2020 dan ditayangkan tanggal 20 November di Estonia.
  5. Berkisah dari sudut pandang kurir narkoba.
  6. Minim menampilkan dialog pada adegan film.
0 Komentar