CIANJUREKSPRES – Tiga bulan pasca gempa ratusan siswa masih belajar di tenda. Siswa SDN Surya Kancana, Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang. Masih menjalankan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tenda darurat.
Meski tiga bulan pasca gempa para siswa harus belajar di tenda darurat. Namun, para tenaga pengajar maupun siswa, nampak antusias melakukan proses KBM.
Tanpa menggunakan bangku dan kursi layaknya sekolah normal, para siswa nampak antusias mengikuti pelajaran. Bangunan sekolah yang roboh memaksa siswa belajar dengan kondisi seadanya menginjak tiga bulan pasca gempa ini.
Baca Juga:Perpanjang SIM Online, Simak Cara dan PersyaratannyaRatusan Orang Tertipu Konser Palsu Sheila On 7
Dalam tenda darurat ini, kelas lima dan enam mengikuti kegiatan belajar mengajar secara bersama-sama, hal ini dilakukan karena hanya terdapat satu tenda yang mampu menampung siswa dengan jumlah banyak.
Salah seorang guru bernama mira mengaku, meski mereka masih bersemangat melaksanakan KBM. Namun mereka juga dihantui rasa was-was terutama saat hujan turun.
Hal tersebut dikarenakan lokasi tenda darurat tersebut berada di tengah lahan yang dikelilingi pohon besar.
“Kami para guru dan siswa masih semangat untuk kegiatan belajar mengajar, tapi kadang kita khawatir jika hujan turun, takutnya ada pohon roboh,” ungkap Mira disela kegiatan mengajarnya, Jum’at 3 Februari 2023.
Sementara itu, bangunan sekolah yang dulu mereka tempati, saat ini masih dalam proses pembangunan setelah roboh akibat gempa.
Kampung barukaso, merupakan salah satu wilayah terdampak gempa magnitudo 5,6 yang terjadi Senin 21 November 2022 lalu.
Sedikitnya dua ratus delapan puluh lima bangunan rumah warga luluh lantak diguncang gempa, dan hingga saat ini ratusan kepala keluarga masih bertahan di pengungsian.