CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Pelaku pembunuhan berantai raup dana 1 miliyar dari hasil penipuan berkedok supranatural penggandaan uang. Hal tersebut diungkapkan, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi yang menyatakan, komplotan pembunuh berantai (serial killer) Wowon Erawan alias Aki (60) dkk, menggondol uang para korban hingga milyaran rupiah.
Hengki menegaskan, Wowon dkk yang merupakan pelaku pembunuhan berantai raup dana 1 miliyar dari targetnya yang sebagian besar bekerja sebagi tenaga kerja wanita (TKW).
Diketahui terdapat dua korban Wowon yang merupakan TKW, yakni Siti dan Farida yang dihabisi di dua TKP berbeda. Selain itu, istri dari Wowon sendiri yang masih hidup juga merupakan TKW. Diperkirakan pelaku pembunuhan berantai raup dana 1 miliyar, berdasarkan kalkulasi yang dilakukan pihak kepolisian sementara, polisi juga menduga tidak menutup kemungkinan jika jumlah dana yang didapat para pelaku bisa bernilai fantastis dan lebih dari 1 miliyar.
Baca Juga:Ucok Luput dari Pembunuhan BerantaiSeorang ‘Lady Bikers’ Tewas Terlindas
“Terkait dengan dana-dana kita masih mendalami hasil keterangan daripada tersangka. Mungkin kurang lebih Rp1 miliyar. Itu masih kita dalami lagi, ini belum tuntas,” ujarnya saat berada di kediaman Wowon, Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, pada Jumat 20 Januari 2023.
Hengki Haryadi mengatakan jika M Dede Solehudin (34) yang tadinya berstatus korban keracunan di Bekasi, ternyata berperan sebagai ‘bendahara’ komplotan Wowon dan Solihin alias Duloh (70). Dede pun ikut ditetapkan sebagai tersangka.
“Seperti kita ketahui kasus di Bekasi, Dede ini kemarin dikira salah satu korban yang diracun. Ternyata setelah kita dalami, Dede ini adalah salah satu tersangka yang mengkompulir uang-uang dari korban TKW,” ujar Hengki.
Diketahui, Polda Metro Jaya berkolaborasi dengan Polres Cianjur untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap potensi bertambahnya tersangka, maupun korban lain dari komplotan pembunuhan berantai komplotan Wowon Cs, di Kampung Babakan Mande, Dea Gunungsari Kecamatan Ciranjang.
“Kita membuka posko di Cianjur untuk menuntaskan penyelidikan kami terhadap kasus pembunuhan berantai ini,” kata dia.