CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman menunjuk Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Cianjur, Budhi Rahayu Toyib sebagai juru bicara (Jubir) Tim Penanganan Bancana Gempa Bumi Cianjur.
“Untuk kedepannya, saya menunjuk Budi Rahayu Toyyib sebagai orang yang mewakili saya sebagai juru bicara, jika kebetulan saya berhalangan untuk memberikan informasi terkait penangan bencana yang masih terus dilakukan,” kata Herman saat gelar pertemuan dengan wartawan se Cianjur, Selasa (3/1).
Meskipun menunjuk Budi Rahayu sebagai jubir, lanjut Herman, data terkait perkembangan penangan pascabencana masih bersumber dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Cianjur.
“Tapi tetap data soal penanganan di Diskominfo, tapi nanti ekspos datanya dilaksanakan oleh jubir,” ungkap Herman di Pendopo Kabupaten Cianjur.
Baca Juga:PPKM Dicabut, Bupati Cianjur: Tetap Hati-hatiMasjid Raya Al-Jabbar Diresmikan, Ridwan Kamil: Jawa Barat Memiliki Dua Ikon
Herman juga meminta pada Kepala Diskominfo Kabupaten Cianjur, Cecep Dicki Haryadi untuk membuat press rilis untuk menghindari adanya berita yang tidak sesuai.
Sementara, Budhi Rahayu Toyib yang kini menjabat sebagai jubir Tim Penangan Bencana Gempa Bumi Cianjur mengungkapkan, jika stok logistik untuk kebutuhan korban yang masih mengungsi, sudah mulai menipis. Sementara masa pengungsian diperkirakan akan berlangsung selama 90 hari atau tiga bulan.
“Persediaan logistik kita memang sudah berkurang. Hanya cukup untuk sebulan kedepan,” ujar Budi.
Akan tetapi, kata Budi, dirinya menerima informasi jika Kementerian Sosial (Kemensos) akan kembali membantu Kabupaten Cianjur dengan mengadakan kembali dapur umum di 68 titik pengungsian komunal lewat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur.
“Jadi Kemensos akan kembali membantu kita, mereka akan bangun dapur umum di 68 titik pengungsian. Pendanaannya akan lewat Dinsos. Dari hitungan kita, 22 ribu pengungsi akan disuguhkan makanan dua kali dalam sehari,” jelas Budi.
Selain menyalurkan bantuan dari yang sudah terkumpul, lanjut Budi, pihaknya juga akan memanfaatkan dana Belanja Tidak Terduga (BTt) dari donasi yang sudah masuk ke rekening kas umum daerah (RKUD) secara parsial di dinas terkait.