“Tanahnya juga kami plester serta atapnya memakai spandek. Sehingga dari sisi kesehatan pun, insya Allah Huntara Jannati menjadi hunian yang sehat,” ujarnya.
Nantinya, lanjut Rendy, setiap pengungsi yang akan tinggal di Huntara Jannati akan diverifikasi dan mendapatkan kartu. Lewat kartu tersebut, tim pemberdayaan kemudian akan melakukan verifikasi dalam upaya pemulihan ekonomi.
“Kita cek jalur pekerjaannya. Kalau bertani di mana misalnya, apakah dia bisa recovery atau ada bantuan pemerintah. Jadi, targetnya itu dia betul-betul bisa mandiri lagi, kembali ke kediamannya dan bisa melanjutkan hidup,” jelas Rendy.
Baca Juga:Petugas PLN Ini Tetap Jalani Tugas Layani Masyarakat Meski Rumahnya Hancur Akibat Gempa CianjurBIN RI Bagikan Kasur untuk Penyintas Gempa Cianjur
Disinggung soal syarat untuk bisa menghuni Huntara Jannati, Rendy menyebutkan bahwa salah satu syarat calon penghuni adalah korban gempa Cianjur yang rumahnya rusak berat atau roboh serta tinggal di sekitar lokasi Huntara Jannati.
“Dengan ukuran 10×10 meter, maka satu Huntara ini nantinya kira-kira bisa menampung sebanyak 80 orang,” sebut Rendy seraya mengatakan bahwa pembangunan satu unit Huntara Jannati hanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari dan biaya sebesar Rp80 juta.
Tak sampai di sana, tambah Rendy, Huntara Jannati ke depan akan dijadikan pilot project oleh organisasi kemanusiaan yang juga didirikan oleh Dewa Eka Prayoga yang dikenal sebagai pebisnis ulung dengan julukan Dewa Selling itu. Sehingga, ketika terjadi gempa atau bencana, pihaknya sudah memiliki gambaran hunian yang tepat untuk dibangun.
“Mudah-mudahan Huntara ini bisa jadi template DeEP-F. Karena kalau mau dipakai sementara gampang dibongkar kembali, tahan angin, air, kedap suara serta lebih sehat dan sanitasi untuk pengungsi,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan Muhsinin Club, Muhammad Catur Gunandi mengatakan, pihaknya senang bisa berkolaborasi dengan DeEP-F dalam membantu korban gempa Cianjur. Terlebih, pihaknya memang memilih program bantuan jangka panjang dan tidak hanya hit and run.
“Terkait dengan transparansi, yang kami senangi di sini kaidahnya kepedulian bukan berapa besarnya. Saya yakin semua mampu, tapi diajari kepeduliannya. Itu yang memotivasi kami untuk terus bersama-sama dengan DeEP Foundation, setiap program-programnya insya Allah kita dukung,” kata Catur.