CIANJUR, CIANJUREKSPRES- Mie instan dirasa menjadi makanan andalan saat terjadi situasi bencana.
Oleh sebab itu, tak heran jika terjadi bencana, para korban akan mendapat sumbangan berupa mie instan.
Meski praktis, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak memberi sumbangan berupa mie instan.i
Bukan hanya soal gizi, tapi juga perlengkapan masak hingga persediaan air bersih yang dimiliki oleh para pengungsi.
Baca Juga:Viral! Kemenangan Jepang atas Jerman Disebut Sudah Diramalkan dalam Serial Kartun Captain TsubasaDalam Bahasa Indonesia,Secret Number Sampaikan Duka atas Gempa Cianjur
Baca Juga: Aher Sambangi Posko Penanganan Gempa PKS Cianjur dan Serahkan Bantuan
Karena tidak semua pengungsi memiliki dapur umum, sehingga tentu sulit untuk memasak mie instan sumbangan tersebut.
Melansir dari Antara News, Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, Dr. Linda Lukitari Waseso, mengimbau agar makanan yang disumbangkan untuk para korban bencana alam adalah makanan jadi dan tidak selalu mie instan.
“Sumbangan makanannya jangan mie instan lagi ya. Apa iya semuanya harus mie instan?” kata Linda
Linda pun menuturkan jika sumbangan makanan bisa berupa makanan jadi yang memiliki nilai gizi untuk para korban bencana.
Kendati demikian, mie instan bisa menjadi solusi bagi keadaan darurat. Namun konsumsi mi instan dalam waktu lama dikhawatirkan menimbulkan masalah baru.
Karena mie instan tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi seseorang.