“Fuel Terminal Tanjung Gerem senantiasa mendukung upaya pelestarian biota laut di wilayah ini khususnya bagi pengembangan budidaya anemon dan rehabilitasi terumbu karang karena memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai media perkembangan biota dan menjadi habitat ikan-ikan,” ungkap Eri.
“Selain itu, pada tahun ke-tiga kami memfokuskan dampak program terhadap perkembangan pariwisata dalam membantu kesejahteraan masyarakat sekitar dan nelayan melalui keramba apung serta paket wisata snorkling, diving, gathering, camping ground & tracking. Beberapa penghargaan sudah diraih oleh Desa Sukarame selama pelaksanaanprogram ini salah satunya menjadi salah satu dari 5 besar Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2021,” kata Eri.
Area manager Communication Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan dalam keterangannya menyampaikan bahwa program tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam terhadap lingkungan sekitar khususnya Fuel Terminal Tanjung Gerem.
Baca Juga:Besok, Pengurus Partai Demokrat Cianjur DilantikKalah Tipis di Final, Cabor Bridge Cianjur Sumbang Medali Perak di Porprov Jabar 2022
“Semoga program ini bisa terus berjalan secara berkelanjutan dengan harapan dapat terus berdampak bagi masyarakat sekitar Pantai Ketapang, Desa Sukarame, Carita, Pandeglang,” ujar Eko.
Pelaksanaan program ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) untuk pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) tujuan 8 pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan 13 penanganan perubahan iklim, dan tujuan 14 ekosistem laut.(*)