“Kami mengutuk serangan rudal biadab yang dilakukan Rusia ke kota-kota Ukraina dan infrastruktur sipil pada Selasa,” bunyi pernyataan bersama negara G7-NATO lagi.
KTT G20 kali ini memang berlangsung di tengah bayang-bayang krisis global yang semakin memburuk gegara invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu.
Sejak itu, Rusia selalu menjadi sorotan pembahasan G20 tahun ini lantaran sejumlah negara seperti AS, Prancis, dan Inggris menginginkan Moskow ditendang dari forum itu.
Baca Juga:Sekda Jabar: Kader PKK Punya Peran Penting Tingkatkan Literasi DigitalAtalia Ajak Kader Tingkatkan Kapasitas dan Kekompakan
Namun, dalam pembukaan KTT G20 kemarin, Jokowi menegaskan saat ini dunia lebih membutuhkan kolaborasi bersama pemimpin dunia demi memulihkan situasi ekonomi global pasca pandemi.
Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung sejumlah konflik yang tengah terjadi di dunia meski tak menyebutkannya. Ia menyerukan segala bentuk peperangan harus segera dihentikan.
Jokowi mengatakan sebagai negara demokrasi, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20.
“Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum,” ucap Jokowi.
“Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang.”
Jokowi juga menegaskan jangan memecah-belah dunia. “Kita tidak boleh membiarkan perang dingin baru terjadi di dunia,” kata Jokowi di depan Biden, Xi Jinping, hingga Erdogan. (cnn)