CIANJUR, CIANJUREKSPRES.NET – Dosen Etika Profesi dan Perbankan, Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur Dody Faraitody, mengatakan, dengan adanya rencana penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah seperti menelan pil pahit.
Dody mengatakan, yang dimaksud dengan pil pahit tersebut sebagai mana minum obat agar tubuh kembali pulih.
“Kalau diibaratkan itu, bagaimana kita minum obat yang pahit akan tetapi itu demi kesembuhan,” kata Dody, Senin (29/8/2022).
Baca Juga:Yuk Awali Senin dengan Doa dan Kata-kata Motivasi Islami Ini, Dijamin Akan Berkah dan SemangatCatatan Makcomblang
Menurutnya, yang selama ini berjalan subsidi yang diterapkan oleh pemerintah dinilai tidak tepat sasaran karena banyak oknum yang memanfaatkan peruntukannya.
“Jadi, pil pahit disini tujuannya sebagaimana obat untuk menyehatkan fostur anggaran pembelanjaan negara (APBN),” ujarnya.
Menurutnya subsidi BBM yang berjalan saat ini dinilai sangat memberatkan APBN. Selain itu juga tidak tepat guna sehingga penghapusan subsidi BBM merupakan sebuah langkah yang tepat.
“Saya merasa penghapusan subsidi BBM tersebut merupakan sebuah langkah yang tepat,” paparnya.
Dody berharap dana subsidi kedepan bisa digunakan ke program yang memang lebih tepat karena itu adalah uang rakyat.
“Saya sih berharap subsidi itu adalah uang rakyat, sehingga akan lebih bagus lagi jika ada program dari subsidi tersebut harus lebih tepat sasaran dan tepat guna,” jelasnya.
Pada dasarnya lanjut Dody, uang subsidi peruntukan rakyat tersebut tidak hilang seperti asap kenalpot.(yis/hyt*)