Cianjurekspres.net – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, M. Fatah Rizal mengatakan, Cianjur memasuki cuaca panas atau musim kemarau sehingga sudah mempersiapkan risiko terjadinya bencana kekeringan.
Fatah mengatakan, saat ini BPBD Cianjur sudah mulai melakukan mitigasi, atau upaya mengatasi terjadinya bencana kekeringan.
“Untuk mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan kami dari BPBD Cianjur sudah melakukan mitigasi,” kata Fatah Rizal, Selasa (2/8).
Baca Juga:Disdikpora Cianjur akan Prioritaskan Perbaikan SDN Bunikasih 2Mantap! Ada Jembatan Apung di Waduk Cirata Cianjur, Ini Panjangnya
Untuk informasi update pihaknya langsung menyampaikan ke Bupati Cianjur. “Memang ada beberapa bencana yang sifatnya harus ditangani langsung secara menyeluruh. Namun untuk informasi satu minggu terakhir tidak ada kejadian bencana yang sifatnya urgen,” katanya.
Menurutnya, berkaitan dengan memasuki musim kemarau BPBD Cianjur sudah bersurat melalui Sekretariat Daerah Kabupaten Cianjur dan kembali disebar ke para Camat.
“Sudah satu minggu ini kami menerima laporan ada warga yang mulai kesulitan dengan air bersih,” ungkapnya.
Selain itu lanjut Fatah, beberapa lahan pesawahan pun saat ini mulai terlihat kekeringan sehingga petani pun mulai beralih dari penanaman padi ke palawija.
“Untuk menangani kekeringan ini, kami juga dari BPBD mengimbau bahkan sudah bersurat ke masing-masing camat agar segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Fatah mengatakan, yang menjadi langgananan terjadinya kekeringan memang ada beberapa Kecamatan diantaranya di Cianjur utara, dan sebagian wilayah timur seperti Kecamatan Haurwangi, Ciranjang, dan Kecamatan Sukaluyu.
“Kecamatan Bojongpicung juga selalu menjadi persoalan disaat musim kemarau tiba, bahkan untuk di wilayah Cianjur selatan yakni di bagian pantai selatan,” jelasnya.(yis/sri)