Namun, menurut Herman, pemberian oleh-oleh dari rakyat kepada pemimpinnya semacam itu harus dimaknai lebih dalam, bahwa sebagai pemimpin dirinya harus lebih peduli kepada nasib rakyat.
“Kalau rakyat saja peduli kepada pemimpinnya, maka kebangetan jika ada pemimpin yang tak peduli kepada rakyatnya. Karena itu, buat saya, perhatian rakyat seperti itu harus dimaknai sebagai pendorong untuk lebih sungguh-sungguh memperhatikan nasib rakyat,’ tegasnya.
Seperti diketahui, dalam kegiatan “Bupati Ngantor di Desa” itu, Herman mengajak hampir seluruh OPD atau para kepala dinas untuk memberikan pelayanan langsung kepada rakyat. Ada yang mengurus KTP, KK dan lain-lain.
Baca Juga:Penyaluran KUR BRI Tingkatkan Kesejahteraan MasyarakatAntusias Warga Ikut Vaksin Covid-19 Bersama BIN di Empat Desa di Pagelaran
Pada kegiatan tersebut, Herman juga memberikan aneka bantuan kepada rakyat, baik berupa pupuk, bibit, dan ada juga pelayanan air bersih yang akan digratiskan kepada 1000 warga pendaftar pertama.
Pada kesempatan itu, Herman juga membagi-bagikan sejumlah hadiah hiburan kepada warga melalui tebak-tebakan dan pertanyaan-pertanyaan seputar Desa Manjur, yaitu Mandiri, Maju, Religius dan Berakhlakul Karimah.
“InsyaAllah, kegiatan serupa akan terus saya lakukan di desa-desa lainnya. Saya merasa perlu melakukan ini karena sebagai bupati, saya bukan hanya harus dekat dengan rakyat, tapi juga harus lebih banyak mendengar suara rakyat,” ungkapnya.(rls/hyt)