Suku Djukas kuno di New Guinea memiliki kondom wanita yang terbuat dari tanaman tertentu.
Muslim dan Yahudi selama Abad Pertengahan menutupi penis dengan tar atau merendamnya dalam jus bawang.
Ketika wabah penyakit menular seksual sifilis pertama yang terdokumentasi dengan baik terjadi pada abad ke-15 di antara pasukan Prancis, kebutuhan akan sesuatu untuk melindungi dari penyakit menjadi lebih penting, dan sarung linen yang direndam dalam larutan kimia diadopsi secara luas.
Baca Juga:ISSI Cianjur Kirim Atlet ke Kejurnas Balap Sepeda di BanyuwangiPebulutangkis Chico Aura Wardoyo Protes ke Presiden: Pak Jokowi Pilih Kasih
Selain linen, beberapa kondom selama Renaisans terbuat dari usus hewan atau kandung kemih.
Kondom mengalami revolusi pada awal abad ke-19 dengan diperkenalkannya karet. Pada tahun 1850, beberapa perusahaan karet mulai memproduksi kondom secara massal, dan sisanya adalah sejarah. (disway.id/hsm)