Cianjurekspres.net- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan tidak lagi tinggal di Istana Kepresidenan, Jakarta dan memilih tinggal di Istana Kepresidenan Bogor.
Politikus senior PDIP Panda Nababan mengungkap alasan Jokowi tidak lagi menempati istana Kepresidenan Jakarta melalui bukunya yang berjudul ‘Panda Nababan Lahir Sebagai Petarung: Sebuah Otobiografi, Buku Dua: Dalam Pusaran Kekuasaan’
Dalam bukunya itu, Panda mengungkap Jokowi menjadi Presiden ketiga yang memilih tinggal di Istana Kepresidenan. Sebelumnya Presiden Soekarno dan Abdurrahman Wahid pun memilih hal yang sama.cccc
Baca Juga:Akhirnya Mohamed Salah Teken Perpanjangan Kontrak di LiverpoolMendung Tebal
Diketahui Jokowi pernah tinggal di Istana Merdeka, sesekali ia pun menginap di Istana Bogor. Namun kemudian Jokowi lebih memilih tinggal di Istana Bogor.
Hal itu yang membuat penasaran Panda Nababan, hingga ia langsung bertanya kepada Jokowi.
Alasan misterius yang dibeberkan Jokowi adalah bahwa “Meja, kursi, pintu, dan dinding bisa bicara,” jawab Jokowi ditulis dalam buku Panda Nababan.
“Jokowi mengatakan kepada saya, dirinya merasa tidak nyaman dan aman tinggal di Istana Merdeka,” tutur Panda.
Merasa masih belum jelas, Panda Nababan kemudian bertanya lagi ke Jokowi apa maksud dari pernyataannya itu.
“Tidak ada pembicaraan yang bisa dirahasiakan. Semua pembicaraan dalam waktu yang singkat bocor,” jawab Jokowi lagi.
“Beda halnya dengan Abdurrahman Wahid. Dia justru memilih tinggal di Istana Merdeka selama menjadi presiden. Gus Dur tidak takut pembicaraan di Istana disadap. Bahkan, di masa itu, Gus Dur mengubah suasana Istana menjadi lebih ‘kerakyatan’,” tutur Panda.
Baca Juga:Isu Bullying Meghan Markle Kepada Staff, Istana Rahasiakan Hasil PenyelidikanGeger! Jasad Bayi Ditemukan Mengambang di Sungai Sukataris Cianjur, Ari-ari Masih Menempel
“Artinya, orang bisa masuk Istana dengan memakai sandal dan mengenakan kain sarung. Juga bebas merokok, sehingga gordin-gordin dan karpet pun bau asap rokok semuanya,” ucapnya menambahkan.
Panda yang kaget mendengar alasan Jokowi itu langsung bertanya kepada Mensesneg Pratikno, Andi Widjajanto yang saat itu masih menjadi Sekretaris Kabinet dan Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.