Cianjurekspres.net- Kabar duka datang dari bobotoh Persib yang meninggal dunia pada laga Persib vs Persebaya Piala Presiden 2022, Jumat (17/6) malam di Stadion GBLA, Bandung.
Dua bobotoh Persib meninggal dunia ketika tengah berdesakan untuk masuk ke Stadion GBLS tersebut.
Kabar meninggalnya dua bobotoh Persib ini disampaikan oleh Viking melalui akun Instagram @officialpvc dan sempat menjadi trending topik di Twitter.
Baca Juga:Awas Merokok Disembarang Tempat Kena Denda Rp50 Juta, Berlaku Mulai 20 Juni 2022Wagub Jabar: AJang Pencarian Bibit Muda Qori-Qoriah
Salah satu bobotoh Persib yang meninggal dunia diketahui bernama Asep Ahmad Solihin (29) yang berasal dari Cibaduyut.
Dalam proses pemakamannya pada Sabtu (18/6) pagi tadi, turut hadir Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung.
Aswin memaparkan, kejadian itu terjadin lantaran banyaknya penonton yang memaksa masuk ke stadion.
“Banyak yang ingin masuk tidak sabar, ingin buru-buru masuk kemudian ada korban di luar yah, di depan pintu sobek karcis bukan di dalam gedung (stadion),” ucapnya seusai bertakziah, Sabtu (18/6).
“Kebanyakan dari penonton ingin buru-buru masuk, tapi melupakan keselamatan. Kemudian tiba-tiba ada yang pingsan dan kita bawa ke Rumah Sakit (RS), diberikan pertolongan oleh pihak RS,” tambahnya.
Jadi, kata Aswin, dugaan sementara akibat para penonton yang memaksa masuk. Terburu-buru. Padahal pihaknya mengimbau supaya antre dengan antreannya juga sudah ada.
“Kemudian diminta menunjukkan tiket baik dari telepon genggam maupun tiket karcis atau hardcopy-nya,” ujarnya.
Baca Juga:Soal Program IPM yang Belum Tepat Sasaran, Ketua DPRD Cianjur: Jangan Hanya Fokus Infrastruktur SajaSama Sulit
Mengenai pengamanan, Aswin menjelaskan, hal demikian sudah sesuai dengan rencana. Pengamanan 26 pintu di stadion GBLA. Tiap personil sudah disiapkan pada titik-titik tertentu.
“Kita jaga, di atas untuk akses ke tempat penonton, kemudian di bawah juga ada. Ada empat pintu masuk untuk akses sobek karcis, itu juga kita tempatkan personil lengkap,” ucapnya.
“Kemudian, masyarakat dan yang datang ingin menonton seperti SOP dari Panpel bahwa itu harus menunjukkan karcis (tiket) yang punya baru boleh masuk, yang tidak punya tidak boleh masuk,” imbuh Aswin.