Cianjurekspress.net- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).
Kunjungan ini dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jerman yang terbentuk sejak 1952. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengajak Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).
Melalui pernyataan pers, Presiden Jokowi memberikan penghargaan atas dukungan Jerman dalam pembangunan Green Infrastructure initiative senilai 2,5 miliar euro termasuk pembangunan pusat mangrove dunia yang baru saja diresmikan beberapa hari yang lalu.
Baca Juga:Komitmen Dukung UMKM, BRI Hadirkan Pesta Rakyat Simpedes 2022Aktor Amerika Kevin Spacey Tersandung Kasus Penyerangan Seksual
GII atau prakarsa Infrastruktur Hijau adalah kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman dalam upaya mendukung Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkelanjutan.
GII menyediakan fasilitas kerja sama keuangan selama 5 tahun dengan nilai mencapai 2,5 miliar atau sekitar 4,7 triliun rupiah untuk mendukung proyek infrastruktur yang relevan dengan lingkungan dan iklim melalui pinjaman bersubsidi dan pinjaman promosi yang disalrukan melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW).
Investasi GII disepakati unutk tiga sektor tematik, yaitu pengelolaan sampah padat, pengelolaan air dan limbah cair, dan angkutan umum perkotaan.
Adapun pusat mangrove diluncurkan pada 11 Juni 2022 oleh Presiden Jokowi di Pusat Persemaian Nasional, Rumpin Kabupaten Bogor.
Selain persoalan perubahan iklim dan lingkungan, Presiden Jokowi juga mengajak kolaborasi Jerman yang saat ini merupakan ketua G7. G7 adalah kelompok tujuh negara, yaitu kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Italia dan Amerika Serikat.
“Saya mengundang kontribusi Jerman dan negara G7 dalam berbagai pengetahuan dan teknologi serta akses pendanaan. Saya mengajak Jerman mendukung pembentukan energy transition financing dan pasar karbon di Indonesia serta kerja sama di bidang riset hidrogen dan mobil listrik,” tambah presiden.
Fokus pertemuan kali ini ialah unutk membicarakan investasi, perdagangan, transisi energi, dan kerjasama antara G7 dan G20 yang mana Jerman menjadi Ketua G7 dan Indoensia menjadi presidensi dalam G20 tahun ini.