Realisasi PAD Kabupaten Cianjur Baru 19,77 Persen

Realisasi PAD Kabupaten Cianjur Baru 19,77 Persen
ilustrasi uang.(pixabay)
0 Komentar

“Inovasi-inovasi yang dilakukan berdasarkan hasil laporan OPD retribusi terutama, seperti di Pasar GSP sekarang sudah mulai pakai QR Code, jadi mereka bayarnya gesek. Mudah-mudahan juga bisa dikembangkan di pasar yang lainnya, terutama di pasar induk dan rencananya di bulan ini akan coba kita rumuskan dipasangkan di pasar induk,” bebernya.

Lebih lanjut Komarudin mengungkapkan, khusus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur memaksimalkan PAD dari sektor retribusi mencoba akan menggelar event-event.

“Minggu ini katanya direncancanakan ada event penayangan musik live di Cibodas, kalau itu juga diizinkan oleh pihak yang berwenang. Kemudian juga di bulan depan direncanakan ada off road di selatan untuk tingkat nasional. ini juga lagi disusun terkait perizinan memungkinkan atau tidak dengan pihak berwenang yang memberikan perizinan,” katanya.

Baca Juga:BRI Perkuat Komitmen Atasi Perubahan IklimPetakziah Terus Berdatangan ke Gedung Pakuan

Dirinya pun mengungkapkan alasan realisasi PAD 2022 baru tercapai 19,77 persen, karena banyak perubahan regulasi terkait dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Sekarang sudah mulai diperbaiki, mudah-mudahan ini bisa berlanjut dan dijalankan di bulan depan, maka OPD penghasil retribusi optimis akan tercapai,” ucap Komarudin.

Terlebih, Komarudin menegaskan, pihaknya baru menerima Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjelang triwulan II sekitar bulan April dan Mei.

Terpisah, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku tetap optimis target PAD tahun 2022 sebesar Rp1.059.443.482.736 akan tercapai.

“Harus optimis, karena gini, mungkin ada regulasi yang di tengah jalan tidak bisa narik, tapi mudah-mudahan dari sektor lain bisa menambah,” katanya saat dihubungi, Minggu (5/6).

Herman menegaskan, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi setiap bulan khususnya bagi OPD-OPD penghasil PAD.(hyt)

0 Komentar