Cianjurekspres.net – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur, mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cianjur pada tahun 2021 naik 11,8 persen atau sebanyak 260.200 orang, dibandingkan tahun 2020 yakni 10,36 persen atau sebanyak 234.500 orang.
“Faktor utama terus naiknya angka kemiskinan di Cianjur adanya Covid-19 pada akhir 2019 hingga akhir 2020 kemarin,” kata Kepala BPS Kabupaten Cianjur, Dani Jaelani saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
“Akan tetapi jika dilihat dari angka pengangguran, ada sedikit penurunan, untuk tahun 2021 sebesar 9,32 persen sedangkan tahun 2020 sebesar 11,05 persen,” sambungnya.
Baca Juga:Tersangka Baru Kasus Migor, SA Institut: Kejaksaan Agung ProgresifPT CSM Panen Perdana Padi Pandanwangi
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), meski ada kenaikan namun tidak banyak.
“IPM 2021 ini naik, kalau di hitungan persentasinya sebesar 65,56 persen sedangkan tahun 2020 sebesar 65,36 persen jadi hanya sedikit kenaikannya atau naik 0,20 poin,” ungkap Dani.
Dani berharap, di tahun 2022 ini kembali ada kenaikan IPM karena selain sudah mulai normal jika dilihat dari libur lebaran kemari banyak yang mudik, beberapa tempat wisata pun banyak yang sudah buka sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian bagi masyarakat bawah.
“Mudah-mudahan bisa mengurangi angka kemiskinan di Cianjur sehingga bisa mendongkrak IPM,” jelasnya.
Dani menjelaskan, IPM terbagi menjadi tiga dimensi yakni angka harapan hidup meningkat dari 70,13 tahun 2020 di tahun 2021 menjadi 70,32 tahun.
Sedangkan untuk dimensi pendidikan, rata-rata lama sekolah untuk tahun 2021 sebesar 7,19 tahun dan di 2020 sebesar 7,18 tahun, serta harapan lama sekolah juga ada peningkatan meski cuma sedikit untuk tahun 2021 yakni 12 tahun, sedangkan tahun 2020 yaitu 11,99 tahun.(yis/hyt)