Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, terbuka peluang 240.000 lapangan kerja baru saat transformasi televisi analog ke digital. Paling banyak yang dibutuhkan adalah profesi kreator konten yang nantinya akan menjadi bagian dari industri TV digital.
“Dengan transformasi digital akan lahir profesi baru yang menghadirkan sampai 240.000 lapangan kerja, khususnya content creator yang nanti menjadi bagian dari industri TV digital,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/4/2022).
Transformasi TV analog ke digital di seluruh Indonesia akan dimulai bulan April – November 2022.
Baca Juga:Harga Daging Ayam dan Sapi Naik, Diskoperdagin Cianjur BingungApdesi Pastikan Tak Ada Deklarasi Dukungan Jokowi Tiga Periode
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, tahun ini adalah momentum hijrah yang tepat untuk seluruh dimensi penyiaran.
“Tahun ini adalah momentum hijrah seluruh dimensi penyiaran khususnya di masyarakat. Oleh karena itu mari masyarakat bersiap-siap,” ujarnya.
Dalam migrasi digital ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membagikan alat khusus yang memungkinkan migrasi TV analog ke TV digital kepada keluarga golongan kurang mampu.
Adapun untuk warga Jabar, Pemerintah Provinsi Jabar berkewenangan menyerahkan data penerima alat pendukung tersebut ke Kemenkominfo.
“Kewenangan ada di pemerintah pusat, kita hanya menyerahkan data untuk DTKS atau masyarakat menengah kebawah karena sekarang siaran TV digital itu sudah bukan kemewahan, tapi kebutuhan,” jelas Emil.
Untuk mempercepat proses migrasi TV digital di Jabar, pihaknya akan membantu pemerintah pusat melalui instrumen legal formal yang dimiliki.
“Kami berinisiatif menunjang dari kewajiban pemerintah pusat melalui instrumen-instrumen legal formal dari daerah, sehingga prosesnya tidak terlalu lama,” ungkapnya.
Baca Juga:Buntu PanjangKejutan di AKD DPRD Cianjur, Begini Respon Fraksi PKS dan NasDem
Untuk proses migrasi itu, Emil pun berharap kepada pemerintah pusat agar menyediakan sinyal digital di beberapa wilayah Jabar yang saat ini masih blank spot.
Pemerintah Provinsi Jabar siap berkolaborasi dengan Kemenkominfo dan TVRI selaku institusi yang diwajibkan oleh undang-undang menyukseskan migrasi digital.
“Ada satu hal di Jabar yang belum sempurna, yaitu masih ada blank spot untuk sinyal digital, oleh karena itu perlu kolaborasi antara kami, Kemenkominfo dan TVRI agar semua sukses,” tuturnya.
Emil optimistis, Jabar bisa jadi percontohan dalam migrasi TV analog ke digital mengingat dari statistik, Jabar merupakan daerah dengan stasiun TV, radio dan kreator konten terbanyak se-Indonesia.