cianjurekspres.net – Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, mencatat masih terjadi kekosongan stok minyak goreng di pasar tradisional dan swalayan meski harga eceran tertinggi (HET) sudah dicabut pemerintah pusat
Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, mengatakan, kekosongan stok minyak goreng kemasan di pasaran sudah terjadi sejak dua hari terakhir. Namun stok minyak goreng curah masih tersedia meski hanya cukup untuk beberapa hari ke depan.
“Kami mendapat laporan setelah sidak bersama Forkopimda beberapa hari lalu, stok minyak goreng di tingkat agen dan distributor serta pedagang termasuk toko swalayan mengalami kekosongan. Namun untuk stok minyak goreng curah masih ada dengan harga Rp11.500 per liter,” ujarnya, kemarin (22/3).
Baca Juga:Relawan BNN Disiapkan Cegah Peredaran NarkobaJelang Ramadan, Tingkat Kunjungan Wisata Meningkat
Namun ungkap dia, stok minyak goreng curah juga mengalami keterlambatan sehingga stok yang ada hanya cukup untuk empat hari ke depan. Sejumlah agen dan distributor minyak goreng di Cianjur, menyebutkan keterlambatan pendistribusian karena cuaca ekstrem menjadi alasan pihak pabrikan.
“Kami akan gelar operasi pasar murah menjelang bulan puasa, setelah penambahan stok dikabulkan pihak provinsi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Bulog Cianjur, agar ada penambahan stok menjelang bulan puasa, sehingga tidak ada lagi kekosongan atau kelangkaan,” katanya.
Ahmadi, pedagang sembako di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan, cuaca ekstrem menyebabkan pendistribusian minyak goreng dari tingkat distributor dan pabrikan terhambat, meski saat ini harga jual kembali naik dan tidak berpatok pada HET dari pemerintah.
“Harga mulai dari Rp18 ribu per liter untuk kemasan dan minyak goreng curah masih Rp11.500 per liter, namun stok minim. Stok yang tersedia saat ini, kemungkinan hanya cukup untuk tiga hari ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu di sebagian besar toko swalayan di Cianjur, stok minyak goreng mengalami kekosongan sejak dua hari terakhir. Mereka tidak tahu pasti penyebab kosongannya.
“Sudah dua hari mengalami kekosongan, harga jual minyak goreng kemasan mulai dari Rp14 ribu per liter,” kata pelayan toko swalayan Tiwi. (mg1/sri)